Djarot: Ahok Enggak Cocok Pimpin BUMN

Kamis, 14/11/2019 10:30 WIB
Djarot dan Ahok. (Fajar)

Djarot dan Ahok. (Fajar)

Jakarta, law-justice.co - Politisi PDIP, Djarot Saiful Hidayat ikut memberikan komentar soal rencana masuknya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, untuk memimpin BUMN.

Namun kali ini dia menganggap posisi petinggi BUMN bukan passion Ahok.

"Saya belum tahu (cocok pimpin BUMN), kalau itu tanyakan ke Menteri BUMN. Tapi, kalau dia di perbankan, saya pikir enggak cocok. Kalau perbankan enggak cocok. Tapi, kalau dia kayak di perbankan, bukan passion-nya," kata Djarot seperti melansir vivanews.com.

Mantan Wakil dan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku memang belum bertemu dengan Ahok dan baru mendengarnya.

Meski dianggap tak cocok, ia menilai Ahok pribadi yang baik dan profesional.

"Dia detail, dan dia seorang pekerja keras yang lurus dan sangat kreatif. Jadi sebagai seorang sahabat ya saya akan dukung kalau misalnya dia diberikan tanggung jawab untuk mengelola BUMN, saya enggak tahu BUMN apa," kata Djarot.

Menurut Djarot, selain pekerja keras, Ahok juga orang sangat detail, kreatif, dan inovatif.

Demi kepentingan bangsa dan negara, juga untuk membantu orang lain, Ahok tentu akan sangat bersemangat.

"Orang ini kalau untuk kepentingan bangsa, negara, untuk kepentingan kebaikan dan untuk bisa membantu orang lain, orang ini sangat bersemangat," kata Djarot.

Seperti diketahui, Ahok sudah menyambangi kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jakarta, pagi ini, Rabu 13 November 2019. Dia mengaku diminta untuk mengisi salah satu jabatan di perusahaan BUMN.

Meski demikian, Ahok, sapaan akrab mantan gubernur DKI Jakarta itu, mengaku belum mengetahui akan ditempatkan di mana oleh Menteri BUMN, Erick Thohir. Pembicaraan lebih lanjut mengenai hal itu akan dilakukan segera.

"Intinya kami bicara soal BUMN, dan saya mau dilibatkan menjadi salah satu (pejabat) BUMN. Gitu aja," ujar Ahok di Kantor Kementerian BUMN, Rabu 13 November 2019.

Ahok menegaskan siap untuk mengemban amanat tersebut, sehingga bisa kembali mengabdi pada negara. "Saya (BUMN) apa aja juga boleh. Yang penting bantu negara," tuturnya.

Dia pun mengaku belum bisa memastikan kapan akan mulai bekerja. Tapi, kapan pun diminta dia siap langsung bekerja. "Mungkin Desember atau November saya tak tahu. Tanya ke pak menteri," ungkapnya.

Pucuk pimpinan sejumlah BUMN hingga saat ini masih dipimpin oleh pelaksana tugas. Seperti, holding BUMN Pertambangan MIND.ID, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) hingga PT Bank Mandiri Tbk.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar