Tak Mau Ungkap Anggaran Pertahanan, Prabowo Dinilai Cerdas

Kamis, 14/11/2019 07:45 WIB
Prabowo Subianto Ketum Gerindra (wsj.net)

Prabowo Subianto Ketum Gerindra (wsj.net)

Jakarta, law-justice.co - Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing mengaku setuju dengan sikap menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang tidak mau membuka rincian anggaran Kementerian Pertahanan secara terbuka dalam rapat dengan Komisi I DPR RI.

Kata dia, Ketua Umum Partai Gerindra itu sudah mengambil langkah yang tepat dan cerdas.

Sebelumnya dalam rapat yang digelar Di Gedung DPR RI, Selasa (12/11), Prabowo menolak menuruti permintaan Anggota Komisi I dari PDI Perjuangan Effendi Simbolon untuk memaparkan program kerja dengan menguraikan anggaran Kemenhan secara terbuka dalam rapat.

Anggaran Kemenhan yang ditetapkan dalam APBN 2020 sebesar Rp131,2 triliun.

“Respon Prabowo tersebut sangat, bernas, cerdas, bagus dan luar biasa. Dia tidak terjebak pada pandangan ES (Effendi Simbolon) yang meminta uraian anggaran pertahanan. Secara tegas Prabowo menolak,” ujar Emrus seperti melansir indonesiainside.id.

Dia mengatakan sikap Prabowo yang hanya bersedia memaparkan rincian anggaran dalam rapat tertutup menunjukkan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra itu telah mampu “membaca” peta politik para aktor politik di parlemen.

Prabowo dinilai telah melakukan hal yang sangat strategis dalam manajemen pertahanan di Tanah Air.

Menurut Emrus, membuka rincian anggaran Kementerian Pertahanan dalam rapat terbuka sangat riskan dilakukan, karena berpotensi menjadi konsumsi publik dan dunia internasional yang sangat tidak menguntungkan posisi Indonesia dalam pengelolaan pertahanan, khususnya di kawasan Asia Tenggara.

“Alokasi anggaran, apalagi dalam bentuk rincian sejumlah rupiah untuk alutsista tertentu, dari aspek geopolitik posisi Indonesia dalam hubungannya dengan negara-negara lain, utamanya dengan negara tetangga, dan dikaitkan dengan postur keseluruhan APBN kita, saya mendukung pandangan Menhan agar dibahas dalam sidang tertutup di Komisi I DPR-RI,” ucap Emrus.

Dia menambahkan apabila terdapat negara yang secara terbuka menyampaikan anggaran pertahanan ke publik, hal itu tidak lain merupakan bagian dari strategi pertahanan negara tersebut.

“Itu sengaja dibuka karena mereka sudah melakukan analisis mendalam tentang kekuatan pertahanan mereka dibanding negara lain sebagai kompetitor di bidang pertahanan,” kata pria yang juga menjabat Direktur Eksekutif Lembaga Emrus Corner itu.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar