Tokoh Papua: Pemerintah, Berhentilah Sakiti Kami

Rabu, 13/11/2019 12:40 WIB
Ketua Komisi Kerawam, Pastor Izaak Bame. (foto: monitorpapua.com)

Ketua Komisi Kerawam, Pastor Izaak Bame. (foto: monitorpapua.com)

Jayapura, law-justice.co - Pernyataan perwakilan fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini yang meminta Pemerintah untuk memantau misionaris dan pemuka agama di Papua, ditanggapi oleh tokoh Pemuda Papua Herbert Amhosyo.

Dilansir dari jubi.co.id, menurut Amohosyo pernyataan itu kerdil dan mewakili cara pandang orang Jakarta terhadap Papua. Menurutnya, orang-orang seperti mereka minim referensi dan pengetahuan tentang Papua.

“Anggota DPR RI sebelum menyinggung soal Papua harusnya mempunyai referensi yang cukup mulai dari peradaban Orang Papua, orang Papua tidak bisa dilepaskan dari peran misionaris, orang Papua berkontak dengan luar karena keberadaan misionaris selain misi agama,” katanya keapada Jubi di Abepura, Selasa (12/11/2019).

Amohosyo mengatakan, peradaban dari segala sektor juga dikerjakan oleh misionaris baik oleh misionaris lokal maupun internasional.

“Sehingga menurut saya bahwa apa yang di sampaikan anggota DPR RI Fraksi PKS ini tidak mendasar dan atas asumsi yang tidak dapat dipertangungjawabkan,” katanya.

Amohosyo mengatakan, pemerintah harus ingat bahwa daerah terpencil di Papua itu dibuka oleh misionaris sebelum pemerintah.

“Malahan ini beliau sampaikan kecurigaan dan tuduhan, ini sangat keterlaluan, jika kaca mata Jakarta selalu curiga terhadap Papua dengan segala upaya kemajuannya nanti bagaimana ini masa depan daerah dan peradaban orang Papua,” katanya.

“Jika anggota DPR dari tidak tahu banyak soal Papua harusnya berdiskusi dulu dengan DPR dari Papua sebelum menyampaikan sesuatu soal Papua,” katanya lagi.

Ketua Komisi Kerawam, Pastor Izaak Bame, PR juga menanggapi pernyataan Jazuli Juwaini. Dalam rilis yang diterima Jubi, ia meminta pemerintah berhenti menyakiti orang Papua.

“Saya menyanyangkan sikap oknum anggota DPR RI dari fraksi PKS yang tidak paham kehadiran Misionaris di Tanah Papua. Kenapa tidak disampaikan kepada Prabowo, pelaku kejahatan di Tanah Papua tahun 1996-1998,” katanya.

Pastor Izaak Bame, mengatakan, ia meminta Jazuli membuktikan klaimnya dengan fakta yang menyebut para misionaris adalah dalang kerusuhan.

“Tolong berikan data itu kepada kami para Romo di Papua supaya kami juga tahu penyebabnya adalah para misionaris. Sampaikan ke Pengurus PKS dan terutama anggota DPR RI utusan PKS bahwa sejak keputusan Menteri Agama 1978 tidak ada lagi misionaris asing yang datang di Papua," katanya

(Arif Muhammad Ryan\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar