Ketum PBNU: Ada Masalah Lebih Besar dari Sekedar Celana Cingkrang

Rabu, 13/11/2019 07:45 WIB
Pimpinan Utama Nahdatul Ulama (NU), Said Aqil Siroj (realitarakyat.com)

Pimpinan Utama Nahdatul Ulama (NU), Said Aqil Siroj (realitarakyat.com)

Jakarta, law-justice.co - Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj menyebut persoalan celana cingkrang dan cadar dinilai terlalu kecil dibahas seorang Menteri Agama.

Menurut dia, ada masalah lain yang hingga kini masih jadi pekerjaan rumah bagi menteri pembantu presiden.

Hal itu disampaikannya sebagai respon dari polemik rekomendasi larangan celana cingkrang dan cadar kepada ASN oleh Menteri Agama Fachrul Rozi.

“(soal celana cingkarang dan cadar) Itu (masalah) kecil, yang masalah besar adalah bagaiman menyelesaikan deradikalisasi. Itu supaya sukses,” kata Said di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (12/11) seperti melansir rmol.id.

Ia tak ingin hanya karena masalah celana cingkrang membuat Indonesia seperti negara-negara di Timur Tengah yang hancur akibat tindak terorisme dan paham radikalisme yang tidak bisa diselesaikan oleh negara.

“Misalnya Irak sudah 1,5 juta nyawa menghilang, Afghanistan 40 tahun perang saudara, Mesir belum selesai, Libya masih ribut, jangan sampai seperti itu. Maka yang penting bagaiman kita menyosialisasikan gotong royong, persaudaraan sebangsa se-Tanah Air, kita ini bersaudara,” jelas Said.

“Soal jenggot atau cingkrang itu masalah kecil lah,” sambung dia.

Menurutnya, atribut dan tampilan seseorang seperti celana cingkrang, jenggot, dan cadar menurut Said belum bisa dikategorikan sebagai radikal.

“Banyak kiai-kiai jenggotan, enggak radikal. kiai-kiai NU banyak yang berjenggot, enggak radikal,” pungkas Said.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar