Manfaat Vitamin D untuk Tekan Kanker Kulit Melanoma

Sabtu, 09/11/2019 12:30 WIB
Ilustrasi Kanker Kulit Melanoma (Foto:Harapan Rakyat.com)

Ilustrasi Kanker Kulit Melanoma (Foto:Harapan Rakyat.com)

Jakarta, law-justice.co - Para ilmuwan peneliti di pusat penelitian kanker Inggris menemukan Vitamin D dapat memperlambat penyebaran sel-sel kanker. Penelitian yang dilakukan di University of Leeds menjelaskan, Vitamin D yang diberikan kepada tikus, memberikan efek menghambat penyebaran sel Melanoma pada paru-paru tikus.

Penelitian yang dipublikasi oleh Jurnal American Association for Cancer Research menjelaskan, ada sekitar 16 ribu kasus kanker kulit melanoma baru di Inggris setiap tahun. Meskipun ini adalah penelitian awal, temuan ini pada akhirnya dapat mengarah pada cara-cara baru untuk mengobati melanoma.

Dikutip dari news-medical.net dan Alodokter.com, Profesor Newton-Bishop dari University of Leeds dan timnya  menemukan proses vitamin D dalam sel melanoma, dan apa yang terjadi ketika ada kekurangan protein pada permukaan sel melanoma yang disebut reseptor vitamin D (VDR), yang memungkinkan vitamin D mengikat ke permukaan sel.

Para peneliti melihat aktivitas gen yang membuat VDR pada 703 tumor melanoma manusia, dan 353 tumor melanoma manusia yang telah menyebar dari status awal. Aktivitas gen VDR dirujuk silang dengan karakteristik pasien lain, seperti ketebalan tumor mereka dan seberapa cepat tumor mereka tumbuh.

Mereka juga ingin melihat apakah jumlah VDR dalam sel melanoma manusia dikaitkan dengan perubahan genetik yang terjadi ketika tumor menjadi lebih agresif. Mereka kemudian menggunakan tikus untuk memeriksa apakah kadar VDR mengubah kemampuan kanker untuk menyebar.

Tim menemukan bahwa tumor manusia dengan kadar rendah gen VDR tumbuh lebih cepat, dan memiliki aktivitas gen yang lebih rendah yang mengendalikan jalur yang membantu sistem kekebalan tubuh melawan sel kanker.

Mereka juga menemukan bahwa tumor dengan kadar VDR yang lebih rendah juga memiliki aktivitas gen yang lebih tinggi terkait dengan pertumbuhan dan penyebaran kanker.

Kanker kulit melanoma adalah jenis kanker yang berkembang pada melanosit, sel pigmen kulit yang berfungsi sebagai penghasil melanin. Melanin inilah yang berfungsi menyerap sinar ultraviolet dan melindungi kulit dari kerusakan.

Melanoma adalah jenis kanker kulit yang jarang dan sangat berbahaya. Kondisi ini dimulai dari kulit manusia dan bisa menyebar ke organ lain dalam tubuh. Kemunculan tahi lalat baru atau perubahan pada tahi lalat yang sudah ada biasanya menjadi pertanda umum atau gejala melanoma.

Hal ini bisa terjadi di seluruh tubuh, tapi beberapa bagian tubuh yang sering mengalami kemunculannya adalah wajah, tangan, punggung dan kaki.

Melanoma memiliki bentuk yang tidak beraturan dan lebih dari satu warna. Tahi lalat yang terserang melanoma bisa terasa gatal dan bisa mengalami pendarahan, selain itu, ukurannya juga bisa melebihi tahi lalat normal. Untuk membedakan antara tahi lalat normal dan melanoma, daftar ABCDE sudah dikembangkan untuk orang-orang.
Menurut data WHO, ada sekitar 132.000 kasus melanoma muncul setiap tahunnya di seluruh dunia. Setiap 3 kasus kanker ditemukan satu kasus kanker kulit melanoma dan diperkirakan ini akan terus meningkat karena lapisan ozon di langit yang terus menipis.

Berkurangnya lapisan ozon dapat menyebabkan peningkatan insiden kanker kulit melanoma sebesar 4500 tambahan kasus baru. Risiko melanoma lebih besar menyerang wanita yang berusia di bawah 40 tahun. Kanker kulit jenis ini dapat berakibat fatal jika tidak didiagnosis secara awal.

Penyebab Kanker Kulit Melanoma
Melanoma terjadi ketika sel-sel pigmen kulit berkembang secara tidak normal. Hingga kini, belum diketahui kenapa hal ini terjadi. Sebagian orang yang beranggapan penyebab munculnya melanoma dikarenakan kulit yang terlalu sering terpapar sinar ultraviolet (UV) alami atau buatan.

 

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar