Dipicu Isu Larangan Bendera Tauhid, Massa Gruduk Acara Gus Miftah

Rabu, 23/10/2019 14:00 WIB
Ilustrasi (harianterbit)

Ilustrasi (harianterbit)

Jakarta, law-justice.co - Tablig Akbar penceramah Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah di Cianjur, Jawa Barat, digeruduk sejumlah massa dari sebuah ormas.

Salah seorang panitia, Hafid mengatakan penggerudukan diduga dipicu oleh adanya video viral pelarangan berkibarnya bendera tauhid di acara Hari Santri Nasional (HSN) pada Selasa (22/10) siang.

"Berangkaian sepertinya, ketika mereka diminta jangan mengibarkan bendera mereka bilang ke kelompoknya. Seperti ini disengaja, mereka sepertinya bukan santri kalau enggak salah ketika kita tanya mereka sempat mengaku sebagai pecinta Habib Bahar," kata Hafid seperti melansir detik.com.

Selain itu, kata Hafid, beredar informasi hoax soal adanya anggota Banser yang menginjak-injak bendera tauhid saat Gus Miftah menggelar tablig di Palabuhanratu.

Karena itu, kata dia, mereka kemudian menggeruduk tablig akbar Gus Miftah.

"Ketika Gus Miftah ada di Palabuhanratu, kan Selasa itu ada tiga agenda (tablig) dengan Cianjur yakni di Palabuhanratu lalu Kota Sukabumi. Saat Gus Miftah di Palabuhanratu mereka kelompok radikal memviralkan Banser Palabuhanratu menginjak kalimat tauhid, saya konfirmasi komandan Banser Palabuhanratu ternyata tidak ada," jelasnya.

Hafid mengatakan, karena kejadian itu, Gus Miftah pun langsung dievakuasi ke Polres Cianjur. Hal itu dilakukan untuk menghindari tindakan-tindakan yang tidak diinginkan.

"Gus Miftah di Polres Cianjur, mereka itu di Instagram Gus Miftah ada bahasa begini Gus Miftah kalau hadir ke Jawa Barat akan dibantai itu kata Gus Miftah sendiri tadi," ungkap Hafid.

Terpisah, salah seorang warga, Rafik mengatakan penggerudukan berawal dari kedatangan rombongan massa yang membawa bendera tauhid.

Pria yang saat penggerudukan berada di lokasi itu mengatakan, peristiwa terjadi sekitar pukul 22.15 WIB.

"Acaranya enggak sempat mulai, sekitar jam 22.15 WIB datang beberapa rombongan massa yang membawa bendera tauhid. Mereka sempat membaca lantunan selawat lalu naik ke panggung, acara tabligh akbar dibubarkan begitu saja," kata Rafik.

Video tersebut sendiri sudah diklarifikasi oleh panitia, Hafid. Hafid membantah aksinya dalam video itu merupakan perampasan bendera tauhid. Dia mengungkapkan, saat itu dirinya hanya memberikan imbauan agar santri yang datang ke lokasi HSN tidak mengibarian bendera selain bendera NU dan merah putih.

"Kita ada intruksi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), ketika hari santri seluruh indonesia itu tidak boleh ada bendera selain merah putih dan bendera NU. Hal itu juga diumumkan oleh pihak panitia, saya juga kan salah satu panitia," kata Hafid, panitia HSN Cianjur kepada detikcom, Selasa (22/10/2019) malam.

Rafik pun menduga kedatangan massa berbendera tauhid itu diduga dipicu video viral larangan mengibarkan bendera tauhid pada Selasa (22/10) siang oleh pihak panitia. "Ada video larangan bendera tauhid dikibarkan di acara hari santri siang tadi, itu tersebar di media sosial," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, Tablig Akbar Gus Miftah di Cianjur, Jawa Barat, didatangi sejumlah massa dari sebuah ormas malam ini. Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi mengatakan pihaknya telah mengamankan acara tersebut.

Dikonfirmasi terpisah, Gus Miftah membenarkan terjadi penggerukan di pengajiannya. Saat ini dia mengaku sudah ada di Polres Cianjur.

"Ya, benar (ada penggerudukan). Saya di Polres Cianjur," ucap Gus Miftah.

Tablig akbar ini digelar di alun-alun Cianjur pada Selasa (22/10) malam. Tablig akbar digelar untuk memperingati Hari Santri Nasional.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar