Surya Paloh-Prabowo `Satu`, Sudjiwo Tedjo: Tau Gitu Nggak Pemilu

Selasa, 15/10/2019 11:30 WIB
Prabowo dan Surya Paloh (joglosemarnews.com)

Prabowo dan Surya Paloh (joglosemarnews.com)

Jakarta, law-justice.co - Budayawan Sudjiwo Tedjo buka suara Pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Lewat akun twitter pribadinya, Presiden Jancukers ini menanggapi artikel tentang pertemuan Prabowo dan Surya Paloh.

Ia menyambut baik pertemuan dua elite politik itu, terlebih saat keduanya mengaku sama-sama mencintai Tanah Air meski sering berbeda pendapat.

"Wah...saya ikut senang Mas Surya Paloh, Mas Prabowo pemimpin-pemimpin partai lain teryata satu," cuit Sudjiwo Tedjo seperti melansir suara.com.

Melihat kekompakan antara Surya Paloh dan Prabowo itu, Sudjiwo Tedjo mengatakan seharusnya tidak perlu diadakan Pemilihan Umum (Pemilu). Pasalnya, kegiatan itu diketahui menghabiskan banyak uang.

Penulis buku Tuhan Maha Asyik itu lantas melontarkan pertanyaan kepada warganet, supaya selanjutnya tidak ada Pemilu lantaran para calon pemimpin sudah bersatu.

"Tahu gitu kemarin-kemarin ndak usah bikin Pemilu, yang kabarnya hanis trilyunan. Duitnya bisa dipakai buat kebutuhan lain," kata Sudjiwo Tedjo.

"Jadi, 2024 dst gak usah Pemilu? Toh calon-calon pemimpin ternyata satu jua," imbuhnya.

Diketahui, Prabowo Subianto menemui Surya Paloh di kediamannya Jalan Permata Berlian, Kebayoran Lama, Minggu (13/10/2019).

Dalam konferensi pers, Prabowo mengakui, walaupun kerap berseberangan pendapat, dia dan Surya Paloh sama-sama mencintai Tanah Air.

"Kami ini hubungan sudah lama bersahabat. Kadang-kadang juga berbeda. Kadang-kadang berseberangan, tetapi dalam suasana cinta Tanah Air, kami satu," tutur Prabowo.

Prabowo mengungkapkan poin pertemuan antara dirinya bersama Surya Paloh, yakni membicarakan terkait persoalan bangsa.

Dia mengatakan, bersama Surya Paloh, dirinya sama-sama tidak ingin bangsa ini rusak.

"Tadi kami bahas, menemukan titik persamaan yang baik. Kami tidak ingin Indonesia rusak. Kami tidak ingin negara terpecah belah, dan bersepakat menjaga keutuhan dan kesatuan nasional," ujarnya.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar