Saat Ngabalin Dilarang Masuk Waktu Prabowo Temui Jokowi di Istana

Senin, 14/10/2019 12:31 WIB
Ali Mochtar Ngabalin dilarang ikut pertemuan Jokowi Prabowo (tribun)

Ali Mochtar Ngabalin dilarang ikut pertemuan Jokowi Prabowo (tribun)

Jakarta, law-justice.co - Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin dilarang ikut masuk saat menyambut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berkunjung ke Istana Merdeka.

Hal itu terlihat dari video yang diunggah oleh kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (11/10/2019) seperti melansir tribunnews.com.

Mulanya, terlihat Prabowo menggunakan kendaraan Istana Merdeka bersama dengan 4 orang.

Prabowo yang mengenakan baju safari khasnya duduk di samping sopir.

Sementara di bagian belakang ada Wakil Ketua Umum Gerindra, Sugiono.

Setelah turun dari kendaraan, Prabowo langsung memberikan sikap hormat dan menyalami Mensesneg Pratikno.

Pratikno pun tampak tersenyum sambil bersalaman dengan Prabowo.

"Sehat-sehat pak?," tanya Pratikno.

Tak lama datang Ali Ngabalin dari belakang keduanya.

"Apa kabar?," sapa Prabowo ke Ali Ngabalin.

"Siap jenderal," jawab Ali Ngabalin sembari bersalaman dengan Prabowo.

(tribun)

Lalu terlihat Prabowo masuk ke dalam ruangan Istana Merdeka melalui pintu bercat kuning.

Ia masuk terlebih dahulu, sementara di belakangnya disusul oleh Pratikno.

Sementara di luar ruangan terlihat beberapa orang yang berkerumun.

Satu di antaranya adalah Ali Ngabalin.

Terlihat seorang polisi turut masuk mendampingi Prabowo dan Pratikno.

Sementara Ali Ngabalin terlihat ingin masuk ke ruangan.

Namun ia dihalangi oleh seorang berbaju putih.

Terjadi perbincangan di antara Ali Ngabalin dan orang berbaju putih tersebut.

(tribun)

Selanjutnya Pratikno hanya mengantar Prabowo saja.

Prabowo pun hanya berdua bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Isi Pertemuan Prabowo dan Jokowi

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, bertemu dengan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/10/2019) sore.

Dari pertemuan tersebut, Prabowo dan Jokowi di antaranya membahas soal kemungkinan kader Partai Gerindra untuk masuk dalam kabinet kementerian Jokowi-Ma`ruf Amin.

Dilansir TribunWow.com dari siaran langsung kanal YouTube KOMPASTV, Jumat (11/10/2019), Jokowi dan Prabowo juga membicarakan permasalahan ekonomi serta pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.

"Itu saya kira, tiga hal yang tadi kami bicarakan, silakan (Pak Prabowo)," ujar Jokowi setelah selesai memberikan keterangan dalam jumpa pers setelah pertemuan itu.

"Terima kasih Bapak Presiden," sahut Prabowo.

Seperti yang diungkapkan Jokowi, Prabowo menyebut pertemuannya dengan sang presiden guna membahas berbagai masalah.

"Saya diundang, kemudian tadi sebagaimana Presiden Joko Widodo menyampaikan, kita bahas banyak masalah," ungkap Prabowo.

Prabowo mengaku mendukung gagasan pemerintah untuk memindahkan ibu kota.

"Masalah ekonomi, masalah kondisi politik, keamanan, pertahanan negara, kita bicara ibu kota, yang mana saya menyampaikan saya mendukung gagasan ibu kota," tuturnya.

Prabowo menegaskan bahwa pemerintah sudah melalui berbagai kajian untuk memindahkan ibu kota sehingga Ketum Gerindra itu menyetujui gagasannya.

"Tentunya Beliau juga mengatakan akan melalui kajian-kajian yang tepat dan sudah dilaksanakan banyak kajian, jadi kita akan mendukung gagasan itu," kata Prabowo.

Kemudian, Prabowo menjelaskan bahwa kini partai yang ia pimpin fokus untuk membangun negeri.

Prabowo kembali menegaskan dulu ia dan Jokowi memang bertarung secara politik dalam Pilpres 2019, namun kini mereka harus bersatu demi bangsa.

"Kemudian saya menyampaikan sekali lagi ke Beliau, apa yang sudah saya sampaikan berkali-kali di mass media, kami Gerindra selalu mengutamakan kepentingan yang besar, kepentingan bangsa negara," kata Prabowo.

"Kita bertarung secara politik, begitu selesai kepentingan nasional yang utama, saya berpendapat kita harus bersatu," lanjutnya.

Prabowo kembali menegaskan ucapannya ketika bertemu Jokowi di MRT pada 13 Juli 2019 lalu, yakni bersedia membantu pemerintah agar Indonesia cepat bangkit.

"Jadi saya sampaikan ke Beliau, apabila kami diperlukan kami siap untuk membantu, itu pun saya sudah sampaikan di MRT waktu itu," ucap Prabowo.

"Kalau kami diperlukan kami siap, kami akan memberi gagasan yang optimis, kami yakin Indonesia bisa tumbuh double digit, kami yakin Indonesia bisa bangkit cepat," imbuhnya.

Prabowo menegaskan pihaknya tidak memaksakan kehendak untuk masuk dalam kabinet menteri Jokowi dan bisa menjadi penyeimbang pemerintah.

Keterangan Pers Jokowi

Dalam jumpa pers setelah pertemuan itu, Jokowi menjelaskan dirinya membicarakan permasalahan ekonomi global yang tengah menurun.

"Tadi kami berbicara banyak hal, terutama berkaitan dengan ekonomi negara kita, karena kita tahu, semuanya, global ekonomi baru menurun," ujar Jokowi.

Menanggapi perekonomian global yang tengah menurun, Jokowi dan Prabowo berdiskusi bagaimana cara agar Indonesia tidak terlalu terkena dampak negatifnya.

"Kita tentu saja perlu sebuah stabilitas keamanan dan politik," kata Jokowi.

"Dan memerlukan persiapan-persiapan dalam rangka memayungi agar kita tidak terpengaruh oleh penurunan ekonomi global," lanjutnya.

Pembahasan selanjutnya adalah rencana pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.

Jokowi menjelaskan kepada Prabowo soal alasan pemerintah memutuskan memindahkan ibu kota.

"Tadi yang kedua juga berbicara masalah ibu kota baru, terus cerita banyak kenapa pindah ke Kalimantan Timur, alasannya ini, ini, ini," tuturnya.

"Kami sampaikan juga semuanya dengan Bapak Prabowo Subianto."

Pembahasan ketiga adalah mengenai koalisi pemerintahan Jokowi-Ma`ruf Amin 2019-2024.

"Dan yang ketiga juga yang berkaitan dengan masalah koalisi," ujar Jokowi.

Meski sudah menyinggung soal koalisi, namun belum ada keputusan resmi mengenai kemungkinan kader partai pimpinan Prabowo itu bergabung dengan Jokowi.

"Tapi ini belum, untuk urusan satu ini belum final," kata Jokowi.

"Tapi kami tadi sudah berbicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra untuk masuk ke koalisi kita," tegasnya.

Prabowo tiba di Istana Kepresidenan, Jakarta, sekitar pukul 15.00 WIB. Prabowo dan Jokowi sama-sama mengenakan kemeja lengan panjang warna putih.

Jokowi menemui Prabowo di Ruang Garuda, tempat yang sama ketika bertemu dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kamis (10/10/2019).

Awak media langsung memenuhi ruangan itu dan bersiap untuk mengabadikan momen pertemuan kedua tokoh bangsa tersebut. Jokowi dan Prabowo tampak santai duduk saling berseberangan.

Terdengar awak media meminta Jokowi dan Prabowo bersalaman.

"Salaman dong pak, salaman," pinta beberapa wartawan.

Terdengar suara jepretan para fotografer untuk mengabadikan momen akrab mereka.

Namun tak lama kemudian, pihak pengamanan meminta awak media untuk meninggalkan ruang tersebut.

Pasalnya, pertemuan Jokowi dan Prabowo itu digelar tertutup.

Awak media akhirnya berbondong-bondong keluar dan menunggu di luar ruangan.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar