Bakal Nganggur, Buzzer Jokowi Ngamuk Serang Pakar IT di Twitter

Senin, 07/10/2019 09:35 WIB
Buzzer atau pasukan siber (bloombergquint.com)

Buzzer atau pasukan siber (bloombergquint.com)

Jakarta, law-justice.co - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebelumnya menyebut aktivitas para buzzer atau pendengung pendukung Presiden Joko Widodo saat ini justru merugikan presiden terpilih periode 2019-2024 itu.

Akibatnya, Buzzer Jokowi terlihat marah-marah di Twitter karena mereka akan dibuang setelah ulahnya menyebar berita hoaks terbongkar.

Pengamat Politik Achsin Ibnu Maksum mengatakan relawan media sosial Jokowi ini secara membabi buta menyerang pakar drone emprit Ismail Fahmi di Twitter.

“Kalau dibuang, buzzer Jokowi jadi pengangguran,” ungkap Achsin seperti melansir gelora.co.

Achsin mengatakan, serangan terhadap pakar drone emprit Ismail Fahmi oleh buzzer Jokowi dilakukan secara terstruktur, sistematis dan massif.

“Ismail Fahmi dengan teknologi drone emprit melakukan kerja secara profesional. Drone emprit membongkar kelakuan buzzer Jokowi ketika menyebarkan hoaks ambulans berisi batu dan bensin sampai grup whatsApp anak STM buatan oknum polisi,” katanya.

Kata Achsin, buzzer Jokowi merasa kecewa kepada politisi partai koalisi pemerintah yang akan membuang para pendengung penguasa di media sosial.

“Saya lihat akun-akun Twitter buzzer Jokowi kecewa terhadap partai penguasa yang tidak akan memakai karena dianggap merugikan penguasa,” papar Achsin.

Achsin mengatakan, pemerintah Jokowi akan mengevakuasi keberadaan buzzer yang mendapat sorotan media asing dan media maistream di Indonesia.

“Kalau buzzer seperti Yusuf Dumdum, Eko Kuntadhi, Denny Siregar tak dipakai penguasa, mereka jadi pengangguran,” pungkasnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar