OVO Resmi Jadi Unicorn Kelima Asal Indonesia

Jum'at, 04/10/2019 19:03 WIB
Ilustrasi Unicorn (Cermati.com)

Ilustrasi Unicorn (Cermati.com)

Jakarta, law-justice.co - Target pemerintah untuk menghasilkan lima unicorn pada tahun ini tercapai setelah aplikasi pembayaran digital OVO masuk ke dalam jajaran tersebut.

Melansir dari Bisnis Indonesia, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan keberhasilan tersebut menunjukkan kepercayaan investor, baik nasional maupun internasional, terhadap startup Indonesia.
 
"Ini menunjukan kepercayaan investor, baik nasional maupun internasional, terhadap ekosistem startup Indonesia," ujarnya di Jakarta, Jumat (4/10/2019).
 
Selain itu, Rudiantara berharap Indonesia bisa menghasilkan unicorn kembali sehingga melebihi target lima unicorn pada tahun ini.
 
Beberapa waktu lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) merancang Yayasan Next Indonesia unicorn untuk menjembatani startup potensial guna mendapatkan pendanaan dari investor, baik global maupun nasional.
 
Dia menerangkan program tersebut bertujuan untuk mencetak sejumlah unicorn baru di Indonesia, alias perusahaan rintisan yang valuasinya mencapai US$1 miliar.

Rudiantara menegaskan startup yang ikut dalam yayasan itu mesti benar-benar berkualitas dan bahkan memiliki skala internasional. Pihak Kominfo pun meminta bantuan langsung dari Ernst &Young untuk melakukan kurasi atas perusahaan-perusahaan rintisan yang ada, sehingga bisa meningkatkan kepercayaan calon investor.
 
Saat ini, ada tiga unicorn di Indonesia yakni Bukalapak, Traveloka, dan Tokopedia. Adapun Gojek sudah naik  kelas menjadi decakorn, yaitu perusahaan yang nilai valuasinya tembus US$10 miliar.

(Regi Yanuar Widhia Dinnata\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar