Jokowi: Pelaku Penembakan Mahasiswa UHO Masih Misterius
Sabtu, 28/09/2019 05:01 WIB
Jakarta, law-justice.co - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pihak berwenang belum mengetahui pelaku penembakan terhadap Randi (21) mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari saat demo di DPRD Sultra.
Oleh karena itu, Jokowi seperti dilansir dari
Kompas.com, meminta masyarakat tidak berspekulasi lebih jauh.
"Yang menembak itu juga belum (diketahui), jadi jangan ditebak-tebak lebih dulu sebelum investigasi selesai," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/9/2019).
Jokowi mengaku sudah mendapat laporan dari Kapolri Jenderal pol Tito Karnavian atas peristiwa ini. Berdasarkan laporan itu, Randi dan seorang rekannya bernama Yusuf memang mengikuti aksi unjuk rasa di depan DPRD Sultra.
"Ananda Randi meninggal dunia karena luka tembak saat berlangsungnya demo dan ananda Yusuf meninggal setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit," kata Jokowi.
Jokowi menegaskan bahwa sejak awal ia memerintahkan Kapolri agar aparat tidak represif dalam menangani aksi unjuk rasa. Sebab, berdemonstrasi dan menyampaikan pendapat dijamin konstitusi. Jokowi pun meminta Kapolri untuk menginvestigasi kejadian ini.
"Saya perintahkan juga agar menginvestigasi seluruh jajarannya karena yang disampaikan Kapolri kepada saya, tidak ada perintah apapun dalam rangka demo ini membawa senjata. Jadi ini akan ada investigasi lebih lanjut," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, aksi demo mahasiswa menolak sejumlah rancangan undang-undang di Gedung DPRD Provinsi Sultra, Kamis (26/9/2019) menelan korban.
Satu mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Halu Oleo Kendari bernama Randi (21) dinyatakan meninggal karena mengalami luka tembak di dada sebelah kanannya. Mahasiswa semester 7 itu dilarikan ke Rumah Sakit Korem pada pukul 15.30 Wita, dan dinyatakan meninggal pada pukul 15.45 Wita.
Menyusul Randi, rekannya bernama Yusuf Kardawi (19) juga meninggal dunia akibat luka berat yang dialami saat demonstrasi berujung kerusuhan itu.
Komentar