Skandal, Trump Terancam Terdepak dari Kursi Presiden
Donald Trump Presiden Amerika Serikat (SCMP.com)
Jakarta, law-justice.co - Posisi Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) mulai terancam.
Ini terjadi setelah Kongres AS mengatakan akan memulai langkah penyelidikan impeachment atau pemakzulan akibat mosi tidak percaya terhadap Trump. Presiden kontroversial itu diduga melakukan penyalahgunaan kekuasaan.Menurut BBC News, Trump menekan Ukraina dengan menahan bantuan militer senilai US$ 250 juta. Bantuan telah disetujui Kongres, namun ditunda oleh pemerintah Trump hingga pertengahan September.
The Washington Post menulis Trump meminta kepala stafnya, Mick Mulvaney, untuk menahan bantuan setidaknya seminggu sebelum panggilan telepon ia lakukan dengan Zelenskiy.Membantah Tekan UkrainaTrump mengkonfirmasi melakukan panggilan dengan Zelenskiy. Trump mengatakan bahwa ia berbicara kepada Zelensky tentang masalah korupsi dan juga tentang Biden dan putranya, Hunter, di antara masalah-masalah lainnya.
“Itu adalah percakapan yang menyenangkan di telepon, panggilan yang sempurna,” kata Trump.“AS memberikan bantuan kepada Ukraina sehingga kami ingin memastikan bahwa negara itu jujur,”.Dalam Twitter, Trump bahkan menyebut kontroversi ini sengaja diciptakan oleh Demokrat dan media palsu.
“Sekarang Media Berita Palsu mengatakan saya “menekan Presiden Ukraina setidaknya 8 kali selama saya melakukan panggilan telepon dengannya,” tulis Trump.“Ini diduga berasal dari “whistleblower” yang menurut mereka bahkan tidak memiliki pengetahuan awal tentang apa yang dikatakan. Lebih Banyak Demokrat/Media Palsu…” cuit Trump lagi.Upaya Melengserkan TrumpMosi tidak percaya muncul ke Trump karena skandal ini. Dalam pemungutan suara yang berlangsung di Kongres AS Selasa, 187 anggota DPR yang mendukung proses impeachment dari total 235 anggota “Tindakan Presiden Trump mengungkapkan fakta yang tidak terhormat dari pengkhianatan presiden atas sumpah jabatannya,” kata Ketua DPR AS Nancy Pelosi.“Karena itu, hari ini, saya mengumumkan Dewan Perwakilan Rakyat sedang bergerak maju dengan penyelidikan pemakzulan resmi.”Menanggapi upaya ini, Trump dengan cepat memposting empat tweet. Trump menyebut langkah ini adalah upaya Demokrat mengalihkan perhatian dari keberhasilannya selama menjabat.
“Hari yang sangat penting di Perserikatan Bangsa-Bangsa, begitu banyak pekerjaan dan begitu banyak kesuksesan, dan Demokrat dengan sengaja harus menghancurkan dan merendahkannya dengan lebih banyak berita baru tentang sampah Witch Hunt (Perburuan Penyihir). Sangat buruk bagi Negara kita!” tulis Trump di Twitternya.
“Pelosi, Nadler, Schiff dan, tentu saja, Maxine Waters! Bisakah kamu percaya ini? Mereka bahkan tidak pernah melihat transkrip panggilan itu. Perburuan Penyihir total!”.
Share:
Tags:
Komentar