Amerika Akhirnya Bolehkan Napi Muslim Salat dan Puasa di Penjara

Rabu, 25/09/2019 13:00 WIB
Ilustrasi (Eramuslim)

Ilustrasi (Eramuslim)

law-justice.co - AGAMA Islam merupakan minoritas di Amerika Serikat. Hal itu membuat umat muslim di sana kesulitan menemukan masjid untuk beribadah. Lalu adakah fasilitas beribadah buat napi muslim di dalam penjara?

Pada awalnya otoritas Penjara Alaska tidak menyediakan rumah ibadah bagi napi penganut Islam. Namun baru-baru ini napi muslim berhasil memperjuangkan hak-hak mereka untuk disediakan tempat salat.

Dilansir dari okezone pada Rabu (25/9/2019), napi muslim melayangkan gugatan kepada pengadilan setempat. Sebab berdasarkan Protection Religious Exercise of Institutionalized Persons atau peraturan setempat dijelaskan bahwa setiap umat beragama memang harus diberi fasilitas tempat beribadah.

"Kita harus menghormati kebebeasan beragama, semua orang harus mengakomodasi agar mereka bisa mempraktekkan kepercayaannya di mana pun mereka berada," demikian pernyataan otoritas setempat.

Tak hanya itu, berkat gugatan ini, napi muslim juga akan diberikan makanan sehat dan halal. Makanan harus terhindar dari zat-zat haram seperti babi. Lebih lanjut hasil gugatan ini berlaku untuk diterapkan di semua penjara Amerika Serikat.

Kemudian orotitas penjara juga mesti menyiapkan menu sahur dan berbuka ketika muslim hendak puasa. Bahkan jika ingin salat tarawih juga harus difasilitasi, dan tidak boleh diganggu.

"Sesuai kesepakatan Negara Bagian Alaska diharuskan dua makanan hangat untuk Muslim yang puasa selama Ramadan, dan mereka harus mengizinkan napi muslim untuk salat bersama," demikian disampaikan kuasa hukum napi Islam.

(Hidayat G\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar