Saking Miskinnya, 2 Pria Ini Hanya Bisa Makan Bangkai Kucing

Sabtu, 21/09/2019 19:51 WIB
ilustrasi kucing mati (dream)

ilustrasi kucing mati (dream)

Lampung Utara, law-justice.co - Bagi sebagian orang makan daging sudah menjadi kebiasaan, dan bahkan ada beberapa orang yang menjadikannya sebagai menu wajib bersama nasi dan sayur setiap kali makan. Tetapi, hal berbeda malah hal sebaliknya dialami oleh dua orang pria kakak-beradik di Lampung Utara. Wagimin (35) dan Suyatno (30) hampir tidak pernah makan daging karena faktor kemiskinan yang mereka derita.

Saking miskinnya, kedua warga Jalan Jeruk, Kelurahan Kelapa Tujuh, Kotabumi Selatan, Lampung Utara nitu pun mengaku sempat memakan daging kucing yang mati tertabrak mobil di jalanan. Keduanya membawa pulang bangkai kucing tersebut karena sudah lama tak merasakan memakan daging serta tak memunyai lauk untuk makan pada hari itu. Keduanya sehari-hari bekerja sebagai pemulung.

Mengutip Suara.com, Koordinator Komunitas Jum’at Berbagi (KJB) Lampura, Firmansyah, bersama awak media mengunjungi rumah yang saat ini ditempati Wagimin dan Suyatno, Jumat (20/9/2019). Rumah tanpa pintu dan jendela tersebut warisan milik orang tua mereka. Tak bisa dibilang layak, karena rumah tersebut dibangun memakai seng bekas. Di dalamnya tak satu pun ada perabotan.

“Mereka bukan orang gila. Saya kira, hanya depresi ringan yang sewaktu-waktu kambuh. Itupun tidak mengganggu warga sekitar. Saya yakin, depresi yang dialami keduanya disebabkan faktor ekonomi yang tidak mampu mereka atasi karena berbagai keterbatasan yang mereka miliki,” ujar Firmansyah.

Tim KJB sempat mampir ke pasar membeli berbagai kebutuhan sembako, lalu mendatangi kediaman dua warga prasejahtera itu. Sesampai di sana, tim KJB Lampura disambut Wagimin. Tubuh Wagimin tampak kotor, kumal, dan dekil. Rambutnya sudah mulai memutih.

Ketika itu, Wagimin sedang memasak air di samping rumahnya dengan kayu bakar dan sebuah kaleng bekas sebagai pengganti panci perebus air.

“Ini air buat saya minum, Pak,” Ucap Wagimin sambil mempersilakan Tim KJB dan SMSI Lampura masuk ke dalam rumahnya.

Komunikasi Wagimin sangat baik, normal normal saja bincang bincang dengan Koordinator KJB Lampura, Firmansyah.
Hal ini tentu menampik anggapan jika Wagimin adalah orang gila. SMSI Tim KJB Lampura kemudian menyerahkan berbagai bantuan sembako yang dihimpun dari para dermawan. Kepada Wartawan, Wagimin mengakui dia bersama adiknya memakan kucing mati.

“Iya, Pak. Saya dan adik saya memang makan kucing mati. Waktu itu karena kepengin saja makan daging. Saya lihat kucing mati di pinggir jalan. Saya bawa pulang dan saya bakar untuk saya makan dengan adik,” kata Wagimin.

Ia menuturkan tak terbiasa memakan kucing. Tapi, karena pada hari itu tak memunyai bahan makanan.

”Hanya kebetulan saja ada kucing mati, makanya saya bawa pulang untuk dimakan,” tuturnya.

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar