Ganti Rugi Pembangunan Tol Cijago, Warga Minta Rp30 Juta/Meter

Sabtu, 21/09/2019 14:31 WIB
Spanduk protes ganti rugi pembebasan lahan tol Cijago (pojoksatu.id)

Spanduk protes ganti rugi pembebasan lahan tol Cijago (pojoksatu.id)

Jakarta, law-justice.co - Sepanjang jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) Seksi II, terpampang sejumlah spanduk yang berisi protes terkait pembebasan lahan yang ditulis oleh segelintir warga.

Padahal, konstruksi di ruas tol sepanjang 5,5 kilometer (km) itu sudah rampung.

Melansir dari Detik.com, berdasarkan keterangan warga sekitar, beberapa pemilik lahan Tol Cijago masih belum mau menerima biaya ganti rugi karena harga pembebasan lahan tak sesuai dengan yang diinginkan.

"Sebenarnya bukan belum dibayar, cuma belum mau ambil (biaya pembebasan lahan). Yang punya tanah nggak mau ambil, kurang lah istilahnya," kata Riyanto, salah seorang warga sekitar, Depok, Jumat (20/9/2019).

Riyanto mengungkapkan, beberapa warga yang belum mengambil biaya pembebasan lahan itu meminta tanahnya dihargai tinggi, yakni Rp 30 juta per meter.

"Mereka minta Rp 30 juta per meter. Ya kan kadang-kadang orang minta sekian-sekian, tapi kan pemerintah tau, kalau segini ya segini. Jadi egonya tinggi," katanya.

Riyanto sendiri mengaku juga telah mendapatkan ganti rugi pembebasan lahan. Dia mengatakan mendapat ganti rugi sebesar Rp 4,85 juta per meter.

"Dulu saya belum sampai Rp 5 juta semeter. Tapi tetap saya ambil. Saya posisi tanahnya agak belakang. Pokoknya yang terakhir ngambil itu yang dititipi ke pengadilan Rp 12 juta," ujarnya.

Senada dengan Riyanto, warga lainnya bernama Rusminah mengatakan bahwa sebenarnya biaya pembebasan lahan sudah diberikan. Namun memang beberapa orang masih belum mengambilnya.

"Jadi mereka ada yang belum ambil duitnya. Akhirnya mereka yang belum ambil duitnya kan ngontrak. Sampai sekarang terlunta-lunta, namanya buat umum ya jangan begitu. Kan ada tulisannya itu, cuma salah tulisannya, bukan belum dibayar, tapi belum diambil," jelasnya.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar