Didukung Keluarga,Tukang Galon Daftar Pilwalkot Tangerang Selatan

Jum'at, 20/09/2019 13:00 WIB
Yusrianto, seorang pedagang isi ulang air galon dan gas. (Gesuri)

Yusrianto, seorang pedagang isi ulang air galon dan gas. (Gesuri)

Jakarta, law-justice.co - Yusrianto, seorang pedagang isi ulang air galon dan gas, mendaftarkan diri menjadi calon wali kota Tangerang Selatan periode 2020-2025 ke kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tangsel.

Yusri tinggal di rumah sederhana bersama istri dan dua anaknya di Kampung Cilalung, Kelurahan Jombang, Tangerang Selatan. Keluarga besarnya juga tinggal di wilayah itu, sambil berdagang.

Rumah Yusri ditempuh dengan menelusuri gang-gang kecil tempat kampung tersebut berada. Bahkan kendaraan roda empat tidak cukup untuk masuk ke gang rumah Yusri. Suasana perkampungan tampak hangat, warga saling mengenal.

Yusri menjadi tukang isi ulang galon sejak 2015. Dia menyebutnya sebagai pencarian jati diri.

Pria 36 tahun itu mengantarkan galon seharian, dari pukul 06.00 WIB hingga petang. Dia merasa pendapatannya sudah tercukupi dari berdagang tanpa sumber penghasilan lain.

"Penghasilan sebulanan bisa Rp3 juta hingga Rp4 juta-an," kata Yusri seperti melansir CNNIndonesia.com.

Sejak kuliah, Yusri tertarik pada dunia politik dan mengidolakan Sukarno. Dia pun berusaha mengamalkan Trisakti Bung Karno, yaitu kedaulatan di bidang politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

"Yang namanya Trisakti Bung Karno kayak apa praktiknya, lebih berdiri di atas kaki sendiri," ujar Yusri.

Didukung Keluarga

Terkait pencalonan wali kota Tangsel, Yusri masih tidak menyangka dengan keputusan tersebut. Dia mengatakan teman-temannya pun terkejut dan mempertanyakan kemampuan dirinya. Meski demikian, dia bersyukur mendapatkan dukungan dari keluarga.

"Istri kalau lihat saya, alhamdulillah. Kalau pun enggak ngomong tapi matanya berkaca-kaca," ujar Yusri.

Yusri terdorong daftar sebagai wali kota Tangsel karena sering mendengar keresahan warga sekitar. Dia mengklaim lebih dekat dengan masyarakat kelas bawah lantaran pekerjaannya.

"Saya harus berbuat sesuatu. Kalau pribadi dan kemampuan enggak banyak, usaha-usaha itu harus saya coba, saya berpikir mungkin jalannya adalah menjadi wali kota," kata Yusri.

Yusri memilih fokus pada permasalahan ekonomi dan pendidikan masyarakat, sesuai dengan keluhan selalu dia dengar dari warga.

Didukung Keluarga

Terkait pencalonan wali kota Tangsel, Yusri masih tidak menyangka dengan keputusan tersebut. Dia mengatakan teman-temannya pun terkejut dan mempertanyakan kemampuan dirinya. Meski demikian, dia bersyukur mendapatkan dukungan dari keluarga.

"Istri kalau lihat saya, alhamdulillah. Kalau pun enggak ngomong tapi matanya berkaca-kaca," ujar Yusri.

Yusri terdorong daftar sebagai wali kota Tangsel karena sering mendengar keresahan warga sekitar. Dia mengklaim lebih dekat dengan masyarakat kelas bawah lantaran pekerjaannya.

"Saya harus berbuat sesuatu. Kalau pribadi dan kemampuan enggak banyak, usaha-usaha itu harus saya coba, saya berpikir mungkin jalannya adalah menjadi wali kota," kata Yusri.

Yusri memilih fokus pada permasalahan ekonomi dan pendidikan masyarakat, sesuai dengan keluhan selalu dia dengar dari warga.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar