Pindah ke PSI, PAN Minta Penjelasan Faldo Maldini

Kamis, 19/09/2019 18:46 WIB
Faldo Maldini (kanan) (abadikini.com)

Faldo Maldini (kanan) (abadikini.com)

Jakarta, law-justice.co - Sekjen PAN Eddy Soeparno tengah meminta klarifikasi Faldo Maldini terkait isu kepindahannya ke PSI.

Untuk diketahui, isu ini pertama kali muncul dalam banner iklan sampul depan koran lokal Sumatera Barat, Harian Umum Independen Singgalang edisi Rabu, 18 September 2019.

Dalam iklan tersebut terlihat foto Faldo menggunakan kemeja putih dan peci hitam. Sementara di sampingnya terlihat tulisan `Sumangaik Baru` dan logo PSI dengan latar warna khas merah hitam.

"Sejak kemarin saya menerima pertanyaan dari internal partai, teman-teman media, maupun sahabat sesama parpol tentang hijrahnya adinda saya @faldomaldini dari @amanatnasional ke parpol lain. Reaksi saya pertama adalah meminta klarifikasi ke Faldo, alias tabayyun," ujar Eddy melalui keterangan tertulis, Kamis (19/9/2019).

Melansir dari CNN Indonesia, Eddy mengaku masih berada di luar kota saat informasi tersebut beredar. Begitu pun Faldo. Karenanya, Eddy belum dapat bertemu Faldo untuk mengklarifikasi kabar tersebut.

Eddy berencana bertemu dengan Faldo pada Kamis (19/9/2019). Namun belum ada keterangan lebih lanjut terkait kabar pertemuan tersebut.

Jika kabar kepindahan Faldo tersebut benar, Eddy mengatakan akan mengintrospeksi diri sendiri dan internal PAN.

"Apakah ada faktor dalam diri saya atau mungkin saja di internal organisasi yg men-trigger keputusan ini. Hal ini penting bagi kami selaku pengelola partai untuk memperbaiki hal yang bisa ditingkatkan dan meluruskan hal-hal yang belum sempurna dari aspek manajemen organisasi," katanya.

Eddy juga bakal mencari tahu langkah politik Faldo selanjutnya yang tidak bisa dijalankan bersama PAN. Eddy mengaku akan besar hati melepas Faldo pindah ke partai lain. Itu akan dilakukan andai memang ada aspirasi politik yang belum bisa disalurkan Faldo melalui PAN

"Saya akan mencari tahu apa langkah politik adinda saya ini ke depan yang tidak bisa dijalankan bersama PAN. Jika memang ada aspirasi politik yang dirasakan bisa tersalurkan melalui biduk politik lainnya, so be it. Saya akan mencoba memahami dan akan menghormati keputusan itu meski belum tentu menyetujuinya," ungkap Eddy.

Menurutnya, perpindahan kader ke parpol lain adalah hal yang wajar dilakukan. Namun kabar perpindahan Faldo ini menjadi penting karena sejak awal Eddy bersedia menjadi pembimbingnya di PAN, khususnya di bidang manajemen kepartaian, conflict management, dan human development skills.

Sementara untuk urusan keterampilan politik, Eddy menilai Faldo telah banyak memiliki mentor dan panutan baik di dalam maupun di luar PAN.

Sekali pun PAN dipandang belum bisa menjadi kendaraan politik bagi Faldo, Eddy menyampaikan salam perpisahan bagi wakil sekjen PAN itu.

"Andaikata PAN dipandang belum bisa menjadi kendaraan politik adinda Faldo untuk mencapai tujuan mulianya di ladang pengabdian masyarakat, saya akan mengucapkan selamat jalan dan selamat berkarya baginya," kata Eddy.

"Semoga langkah yang diambil hanya bertujuan satu: menjadi abdi masyarakat dan membela mereka yang belum dapat membela kepentingan dan hak-haknya sendiri," lanjutnya.

Sementara itu redaksi telah berupaya menghubungi Faldo untuk mengonfirmasi kabar tersebut. Namun hingga saat ini Faldo belum merespons.

Sekjen PSI Raja Juli Antoni sendiri enggan berkomentar terkait kabar kepindahan Faldo ke partainya. Ia meminta kabar itu ditanyakan langsung kepada Faldo.

"Saya persilakan kawan-kawan media mengkonfirmasi langsung ke Faldo Maldini. Silakan konfirmasi juga ke PAN. Saya baca di beberapa media, Mas Eddy Suparno mengatakan akan bertemu Faldo malam ini. Kita tunggu saja hasilnya," kata Antoni.

Antoni meminta semua pihak bersabar menunggu kejelasan kabar tersebut. Sebab, hingga saat ini profil di media sosial Faldo masih sebagai Wasekjen DPP PAN.

"Jadi bagi PSI kita tunggu saja kejelasan faktanya. Sesama bus kota dilarang saling mendahului," tutur Antoni.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar