Saham PT Barito Pacific Tbk Paling Cuan, 1 Tahun Untung 116,53%

Kamis, 19/09/2019 17:44 WIB
Saham (Duta.co)

Saham (Duta.co)

Jakarta, law-justice.co - PT Barito Pacific Tbk (BRPT), emiten sumber daya terdiversifikasi, menjadi perusahaan terbuka dengan saham paling cuan dari awal tahun hingga Kamis ini (19/9/2019) atau year to date.

Kenaikan harga saham pada periode tersebut mencapai lebih dari 100%.

Artinya jika anda berinvestasi pada saham perusahaan milik keluarga Prajogo Pengestu ini, cuan alias untung yang didapat bisa dua kali lipat. Tentu ini ini menjadi keuntungan yang sangat besar pada saat pasar saham domestik sedang mengalami tekanan tahun ini.

Melansir dari CNBC Indonesia, berdasarkan data perdangangan Bursa Efek Indonesia, harga saham BRPT tahun ini (year to date) melesat 116,53%. Ini dihitung dari kenaikan harga saham dari Rp 478/saham di akhir 2018 ke harga Rp 1.035/saham pada perdagangan kemarin.

Jika anda berinvestasi Rp 100 juta pada saham BRPT di awal tahun, maka jumlah saham yang anda miliki 2.092 lot atau 209.205 unit. Saham tersebut dibeli pada harga Rp 478/saham.

Nah, jika anda menjual saham tersebut kemarin, Rabu (19/09/2019) di harga Rp 1.035/saham dengan jumlah saham saham, maka nilai uang anda sudah bertambah menjadi Rp 216,53 juta. Hanya dalam kurung waktu kurang dari 9 bulan uang anda sudah bertambah Rp 116,53 juta.

Dari sisi kinerja, Barito Pacific membukukan penurunan laba bersih yang lebih dalam hingga 80,37% secara tahunan pada kuartal I-2019 dari laba US$ 29,59 juta menjadi hanya US$ 5,81 juta atau setara Rp 82,97 miliar.

Perseroan belum melaporkan kinerja semester I-2019

Beberapa waktu lalu (3/5/2019), Moody`s memberikan Corporate Family Rating/CFR B1 untuk semua surat utang dan obligasi yang dinaungi oleh Barito Pacific, termasuk entitas anaknya. Peringkat B1 menandakan surat utang perusahaan memiliki risiko kredit (gagal bayar) yang tinggi.

Peringkat yang sama juga diberikan pada senior secured notes yang akan diluncurkan perusahaan, di mana sejumlah saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) akan menjadi penjamin surat utang tersebut.

Vice President Moody`s Brian Grieser menyampaikan bahwa CFR B1 diberikan pada surat utang Grup Barito karena ada dukungan dari dua entitas anaknya, yaitu Chandra Asri dengan kepemilikan 46,26% dan Star Energy Group Holdings Pte Ltd (Star Energy) dengan kepemilikan 66,7%.

Kedua anak perusahaan tersebut diharapkan dapat menyumbangkan laba yang cukup untuk membayarkan biaya bunga dan beban operasional Barito.

Moody`s memproyeksikan bahwa beban bunga Barito terutama akan disokong oleh dividen dari Chandra Asri dan tingkat likuiditas anak perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan, aliran dividen dari Start Energy masih terbilang kecil dalam 3 tahun ke depan.

Sementara tingkat likuiditas Barito terbantu dari dividen atas investasi yang dilakukan perusahaan dan arus kas yang masuk yang berasal dari penerbitan surat utang senilai US$ 200 juta atau setara Rp 2,84 miliar (Kurs Rp 14.200/US$).

Sedangkan struktur permodalan Barito akan dibiayai dari kontribusi kepemilikan tanah, potensi investasi dari investor, arus kas dari penerbitan surat utang, serta konversi waran yang dimiliki oleh Prajogo Pangestu.

(Regi Yanuar Widhia Dinnata\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar