Proyek Infrastruktur Ini Berpotensi Tingkatkan Risiko Bencana
Ilustrasi Pembangunan Infrastruktur Presiden Joko Widodo (Malang TODAY)
Jakarta, law-justice.co - Proyek infrastruktur di kawasan selatan Pulau Jawa dianggap bisa meningkatkan potensi risiko bencana di wilayah tersebut.
Pada saat yang sama, bencana geologis dalam bentuk gempa dan erupsi gunung berapi menghantui. Belum lagi potensi risiko bencana hidrometeorologis seperti banjir, longsor, dan gelombang pasang.Baca juga : Tips Menyimpan Emas Supaya Untung Besar
Sementara itu, Direktur Eksekutif Walhi Jawa Timur Rere Christianto mengungkapkan, pembangunan Jalan Lintas Pantai Selatan juga berpotensi meningkatkan kerentanan bencana hidrometeorologi karena fragmentasi ekosistem dan sosial."Jalan ini sebenarnya proyek lama yang sampai sekarang belum selesai. Problemnya, jalan ini membelah kawasan hutan lindung di Kabupaten Malang dan Jember. Sebenarnya ada hutan kawasan produksi yang lokasinya bersebelahan, tetapi tidak digunakan karena harus memutar," papar Rere.Adapun Direktur Eksekutif Walhi Jawa Bara Meiki Paendong mengatakan, meski pemerintah memiliki standar konstruksi gedung tahan gempa 1.000 tahun.Hal itu tidak serta merta dapat menjadi acuan apakah konstruksi yang dibangun akan terbukti tahan gempa atau tidak. Ia pun memberikan contoh bergesernya struktur Jembatan Cisomang di ruas Tol Purbaleunyi beberapa waktu lalu.Menurut Meiki, pergeseran itu terjadi bukan karena gempa melainkan pergeseran tanah di bawahnya.Jalan tol Demikian halnya dengan pembangunan jalan tol yang dinilai meningkatkan risiko bencana. Direktur Eksekutif Walhi Yogyakarta Halik Sandera menuturkan, pembangunan berbagai jalan tol dan bandara juga berpotensi meningkatkan kerawanan bencana. Sebut saja, proyek Tol Solo-Yogyakarta yang akan dieksekusi dalam waktu dekat."Jalur yang disebutkan kalau kita lihat mendekati Gunung Merapi. Padahal kita tahu Merapi adalah salah satu gunung aktif di dunia," ujarnya.Hal senada dikemukakan Direktur Eksekutif Walhi Jawa Tengah Ismail, bahwa kawasan kaki Gunung Merapi adalah pusat sumber air.Ia khawatir, bila nantinya Tol Solo-Jogyakarta dibangun, hal itu akan berdampak pada kualitas sumber air tersebut."Seharusnya jalur-jalur jalan tol itu tidak mengganggu ruang-ruang dari mata air," pungkasnya.Berikut sejumlah proyek infrastruktur yang teridentifikasi meningkatkan potensi kerawanan bencana:BantenTambang karstJawa BaratProyek Waduk Jati GedeTambang pasir laut, besi dan semen di pesisir Pangandaran, Sukabumi, Cianjur, Garut, dan Tasikmalaya
Bandara di Sukabumi dan Pangandaran
Kawasan Ekonomi Khusus di Sukabumi dan Pangandaran
Proyek tol dan kereta cepat Jakarta-Bandung
Perkebunan kelapa sawit
PLTU batu baraJawa TengahPLTU Cilacap
Tambang kapur di Pulau Nusakambangan
Tambang pasir besi di Kebumen, Purworejo dan CilacapYogyakartaBandara Kulonprogo
Aeropolis Kulonprogo
Tambang pasir besi di Kulonprogo
Bendungan Bener di Purworejo
Industri pariwisata Kawasan Bentang Alam Karst
Proyek bedah Bukit Menoreh di Kulonprogo dan Magelang
Tambang batu gamping untuk semen di Gunung Sewu
Tambang emas di KulonprogoJawa TimurTambang pasir besi di Lumajang dan Jember
Tambang emas di Banyuwangi dan Trenggalek
Tambang tembaga di Pacitan Proyek jalan lintas Pantai Selatan sepanjang 1.602,99 kilometer PLTU Pacitan
Share:
Tags:
Komentar