Bawa Celurit, Siswa SMP Datang ke Sekolah Minta HP yang Disita

Jum'at, 13/09/2019 10:50 WIB
Siswa yang Ambil HP Disita Guru dengan Bawa Celurit (Dream)

Siswa yang Ambil HP Disita Guru dengan Bawa Celurit (Dream)

Jakarta, law-justice.co - Baru-baru ini beredar video viral seorang siswa SMP membawa celurit kesekolah untuk meminta ponsel miliknya yang tengah disita guru agar dikembalikan.

Seperti melansir pidjar.com, Video ini menjadi sorotan warganet usai diunggah di Twitter @jogjaupdate.

peristiwa tersebut terjadi pada Kamis, 5 September 2019 di SMP Negeri 5 Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta.

Remaja yang membawa celurit tersebut berinisial G, siswa kelas 8 SMP Negeri 5 Ngawen.

Ponsel milik G disita guru agama lantaran ketahuan bermain gim saat jam pelajaran. Aturan sekolah memang tidak mengizinkan siswa bermain ponsel ketika jam belajar mengajar.

" Rasanya marah pas hp saya diambil," kata G, Rabu, 11 September 2019.

Emosi Meluap

Usai insiden itu, G melanjutkan pelajaran hingga selesai. Sore harinya, dia menghubungi guru agama yang menyita ponselnya, Nazid.

Dalam pesan singkat itu, G bertanya kapan Ponselnya dapat diambil. Tapi, seiring percakapan yang muncul, remaja berperawakan tinggi itu marah.

Dia menulis nada ancaman akan mengobrak abrik sekolah, andai Ponsel miliknya tak juga dikembalikan.

Keesokan harinya, ketika setengah pelajaran berlangsung, emosi G memuncak. Dia membawa celurit di rumah dan kembali ke sekolah.

" Saya emosi ingin mengambil handphone saya. Saya membawa sabit ingin mengambil handphone saya," kata dia.

Tetap Siswa Sekolah

Takut terjadi apa-apa, seperti yang terlihat di video, si guru melempar ponsel milik G. Setelah ponsel miliknya dikembalikan G pulang.

Wali kelas G, Estuarso mengatakan, kejadian ini murni karena G ingin ponselnya kembali. Tetapi, dia tak mengetahui prosedur yang benar untuk mengembalikan ponsel.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP 5 Ngawen, Sriyana mengatakan, meski sempat ada insiden ini, sampai saat ini G masih berstatus sebagai siswanya.

Pihak sekolah juga tidak akan mengeluarkan G dan selalu memberi kesempatan untuk melanjutkan sekolah.

“ Dia tetap anak didik kami dan akan kami bimbing siswa didik kami,” ucap Sriyana.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar