Kisah Tentara Yang Berjuang Untuk Tiga Negara, Siapakah Dia?
Geni/Wikipedia
law-justice.co - Tentara biasanya berjuang untuk negaranya dan menjungjung tinggi cita-cita patriotik, baik atau buruk. Ketika seorang tentara berbalik arah dan bertarung untuk pihak lain, pastinya akan dicap sebagai pengkhianat. Tetapi berbeda dengan tentara Korea bernama Yang Kyoungjong.
Mengutip dari Male, Kisah tentara Korea ini membuktikan bahwa sejarah tidak hanya terlihat hitam dan putih. Selain itu, sejarah perang dunia II membuka cerita lain yang unik, tidak hanya soal strategi, tetapi juga soal manusia yang menghadapi peperangan.
Berjuang untuk Jepang
Dalam laman History101, Yang Kyoungjong terpaksa mendaftar ke tentara Jepang ketika dia baru berusia delapan belas tahun. Juga bukan karena pilihan, dia dibiarkan taat. Korea berada di bawah kekuasaan Jepang selama waktu itu. Dia bertarung dengan berani di bawah bendera Jepang selama sekitar satu tahun. Tapi kemudian, dia ditangkap dan dipenjara oleh Uni Soviet.
Berjuang untuk Uni Soviet
Tentara Uni Soviet menemukan diri mereka di tengah kekurangan tenaga kerja yang serius ketika mereka melawan Nazi Jerman pada tahun 1942. Untuk mengatasi situasi ini, Tentara Merah memaksa ribuan tahanan untuk bergabung dengan barisan mereka dan melawan Nazi. Yang menemukan dirinya di medan perang sekali lagi, kali ini bertarung di bawah Bendera Soviet. Namun, tugas ini tidak bertahan lama. Yang akhirnya ditangkap oleh Jerman.
Berjuang untuk Jerman
Pada tahun 1943, Yang ditangkap oleh tentara Wehrmacht di Ukraina timur selama Pertempuran Kharkov Ketiga. Seperti sudah ditakdirkan, Yang berperang untuk pihak Jerman pada tahun 1944. Dia dikirim ke Prancis yang saat itu diduduki untuk bertugas di satu batalyon bekas tawanan perang Soviet di semenanjung Cotentin di Normandia dekat Pantai Utah.
Kisah Yang Kyoungjong Diangkat ke Layar Lebar
Yang akhirnya ditangkap oleh pasukan terjun payung Amerika Serikat dan dikirim ke kamp penjara di Inggris dan kemudian di AS. Pada akhir Perang Dunia II, ia dibebaskan oleh Angkatan Darat AS dan tinggal secara permanen di Amerika Serikat hingga kematiannya pada tahun 1992. Kisahnya yang sulit dipercaya tentang bertahan hidup menarik perhatian dunia.
Kisah Yang Kyoungjong mengilhami sutradara Je-kyu Kang membuat film berjudul "My Way". Film ini mengisahkan jalan hidup dua pemuda, Tatsuo Hasegawa (Jo Odagiri) dan Kim jun-shik (Jang Dong-gun). Tatsuo orang Jepang asli dan komandan Jun-Shik. Tatsuo sinis pada Jun-Shik yang orang Korea, dia menganggap tentara Korea tak seberani orang Jepang asli.
Kedua bertempur dan ditawan oleh Rusia kemudian oleh Jerman. Keduanya dari musuh kemudian bersahabat. Saat bertempur di Normandia, Jun-Shik tewas, dia meminta Tatsuo mengaku sebagai dirinya. Tatsuo orang Jepang, pasti akan dibunuh jika tertangkap pasukan AS yang waktu itu dendam pada Jepang karena Pearl Harbour dibom. Tatsuo selamat, Jun-Shik tewas di pantai Normandia, Prancis. Pemuda Korea ini tak bisa melihat lagi tanah air yang sangat dirindukannya.
Komentar