DPR: Ceramah UAS soal Drama Korea Kurang Tepat

Selasa, 10/09/2019 10:10 WIB
Ustaz Abdul Somad (UAS) (Breakingviews.com)

Ustaz Abdul Somad (UAS) (Breakingviews.com)

Jakarta, law-justice.co - Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily menganggap Pernyataan Ustaz Abdul Somad (UAS), yang menyebut penikmat drama Korea adalah bagian dari kafir, kurang tepat.

"Kurang tepat menempatkan soal kafir mengkafirkan dalam konteks menilai budaya," kata Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily seperti melansir Detik.com.

Ace meminta untuk tidak mudah mengkafirkan sesuatu yang belum memiliki rujukan. Menurutnya, terminologi kafir tidak tepat digunakan dalam konteks budaya.

"Jangan mudah untuk mengkafirkan sesuatu yang belum memiliki rujukannya. Sepengetahuan saya, kata kafir sebagai terminologi agama tidak tepat diletakkan dalam konteks menilai budaya tertentu. Apalagi ini hal yang menyangkut budaya pop, seperti film Korea," ujarnya.

Menurut Ace, yang seharusnya dilakukan adalah menumbuhkembangkan budaya Indonesia dan tidak mengkafirkan budaya lain. Politikus Partai Golkar itu menyebut saat ini Indonesia tengah mengalami penetrasi budaya dari negara lain.

"Di era globalisasi ini, kita memang sedang mengalami proses penetrasi budaya melalui film dari berbagai negara, termasuk dari Korea Selatan dan negara-negara lainnya, seperti Hollywood dari Amerika Serikat, Bollywood dari India, dan lain-lain. Apakah juga artinya kita juga harus mengkafirkan masuknya film-film tersebut?" tutur Ace.

Ace pun mengimbau agar dakwah mengedepankan ajaran kebaikan. Selain itu, menurut Ace, dakwah juga disampaikan dengan cara-cara yang baik.

"Lebih baik kita berdakwah dengan mengedepankan ajakan kebaikan amar ma`ruf (berlomba-lomba dalam kebaikan), menanamkan nilai-nilai kebaikan, dan menyampaikan dengan cara-cara yang baik pula," ucapnya.

Sebelumnya, video Ustaz Abdul Somad menyebut penikmat drama Korea adalah bagian dari kafir kembali viral. Dalam video itu, UAS awalnya membaca sebuah pertanyaan yang sampai kepadanya. "Apa hukumnya menggemari, menyukai film Korea?" demikian bunyi pertanyaan itu.

UAS lalu menjawabnya. Dia menyebut orang-orang Korea itu kafir. Dia pun mewanti-wanti agar tidak menyukai orang kafir.

"Jangan suka kepada orang kafir. Siapa yang suka kepada orang kafir, maka dia bagian dari kafir itu. Condong hatinya pada orang kafir," ucap UAS dalam video tersebut.

Sementara itu, MUI Riau tidak mempermasalahkan ceramah UAS tersebut. Ketua MUI Riau Nazir Karim menduga ada yang sengaja memviralkan video itu.

"Tidak ada persoalan bagi saya. Dan saya kira ada kesengajaan-kesengajaan juga ini (diviralkan). Sudah lama itu (rekaman di YouTube)," kata Nazir.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar