Sebelum Dibunuh, Edi Rasakan Kejanggalan di Aulia Usai Bercinta

Sabtu, 07/09/2019 10:30 WIB
Rekonstruksi Aulia Kusuma bunuh suami dan anak tiri. (Merdeka.com)

Rekonstruksi Aulia Kusuma bunuh suami dan anak tiri. (Merdeka.com)

Jakarta, law-justice.co - Menurut pengakuan Aulia Kesuma, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili yang tak lain adalah suaminya sempat merasakan kejanggalan setelah berhubungan badan dengannya untuk terakhir kalinya sebelum dibunuh.

Kata dia, hubungan suami istri memang rutin dilakukan dengan sang suami seminggu tiga kali.

Hubungan suami istri itu terakhir kali dilakukan Aulia Kesuma sebelum membunuh suaminya Pupung Sadili.

Tersangka kasus pembunuhan ayah dan anak yakni Aulia Kesuma mengaku rutin berhubungan badan dengan suaminya .

"Jumat malam itu pun setelah saya melakukan hubungan suami istri karena emang Pak Edi kan setiap seminggu tiga kali minta jatah kan," ungkap Aulia Kesuma seperti melansir tribunnews.com.

Sebelum berhubungan badan, Aulia Kesuma terlebih dahulu memberikan Pupung Sadili segelas jus.

Jus tersebut telah dicampur dengan obat tidur Valdres. Namun obat itu tidak langsung bereaksi di tubuh Pupung Sadili.

Bahkan setelah melakukan hubungan intim, Pupung masih sempat untuk memberi makan ikan dan melakukan berbagai aktivitas di dalam rumah.

"Pak Edi kan setelah itu sempet keluar kasih makan ikan, sempet nonton TV, main handphone. Terus setelah itu saya ajak dia ke jamar untuk tidur," tambahnya.

Menurut Aulia Kesuma, sang suami sempat berbicara jika mulutnya terasa pahit sebelum akhirnya lemas dan meninggal dunia.

Bahkan, kata dia, Pupung menyebut jika jus yang diberikannya itu dicampur pare sehingga rasanya pahit.

"Di dalam kamar juga dia sempet ngomong, `kok mulutnya pait ya, kamu sih gara-gara kasih jus sama pare, jadi pahit. Tolong ambilkan minum dong`," jelas Aulia.

"Jadi jus itu jus tomat dan jeruk. Saya setiap hari beli jus kemasan stok banyak. Itu dikasih minum jus sebelum berhubungan," lanjut Aulia.

Obat tidur itu baru bereaksi setelah beberapa jam. Aulia langsung membekap Pupung setelah tertidur.

Tak hanya Pupung, tersangka juga membunuh M Adi Pradana alias Dana putra Pupung.

Setelah keduanya dipastikan tewas, jasad Pupung dan Dana pun dibakar di dalam mobil di kawasan Cidahu, Sukabumi.

AK Marah

Ketika melakukan rekonstruksi, Aulia sempat kesal dengan dua tersangka lainnya lantara adegan yang dilakukan S dan A tak sesuai fakta.

"Jangan belaga bego gitu, saya juga bisa marah. Kamu begini loh, Geng. Pegangin kaki begini. Terus si ini (Agus) pegang tangannya," kata Aulia, seperti dikutp dari TribunJakarta.

Sugeng awalnya berada sisi kiri saat Pupung dalam posisi telentang. Namun, menurut Aulia, posisi Sugeng berada di sebelah kanan.

Aulia juga sempat merasa geram dengan adegan yang dilakukan Agus. Aulia mengatakan Agus menginjak leher Pupung. Namun, Agus merasa dirinya hanya menginjak bahu.

"Ini kamu iket tangannya loh, Gus. Terus kamu injak ini (leher Pupung)," ucap dia.

Peragakan 58 Adegan

Ada sekitar 58 adegan yang harus diperagakan Aulia Kusuma di lima tempat, yakni Apartemen Kalibata City, apotek, minimarket, penginapan Oyo dan rumah jadi jadi lokasi eksekusi.

Aulia Kesuma rupanya membeli obat tidur dan handuk kuning sebelum bertemu dengan para eksekutor.

Handuk itu dibeli Aulia Kesuma di sekitar Apartemen Kalibata City, Jakarta yang menjadi lokasi pertemuannya dengan para eksekutor.

Obat-obatan dan handuk yang dibeli oleh Aulia Kesuma itu kemudian digunakan untuk mengeksekusi korban.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Breaking News Kompas TV, tampak Aulia Kesuma melakukan reka adegan di sebuah apotek untuk membeli obat-obatan tidur.

Setelah itu, ia masuk ke dalam minimarket Express yang ada di sekitar Apartemen Kalibata City, yakni pada tanggal 23 Agustus pukul 16.00 WIB.

Di minimarket itu, Aulia Kesuma membeli handuk warna kuning.

Menurut reporter yang ada di lapangan, Tower Mawar yang jadi lokasi pertemuan Aulia Kesuma dan para eksekutor ini berada di bagian paling belakang di wilayah apartemen Kalibata City.

"Pertemuan dengan eksekutor dilakukan di sini, dan menyampaikan kemauannnya dan merencanakan pembunuhan, proses adegan di minimarket sudah selesai, kemudian adegan berikutnya yang akan dilakukan oleh Aulia, yakni di area parkir tower mawar," kata jurnalis Kompas TV, Niluh Puspa.

Tampak di parkiran tersebut, Aulia Kesuma bertemu dengan para eksekutor di belakang sebuah mobil yang kap belanganya dibuka.

Diduga obat-obatan tidur yang dibeli oleh Aulia Kesuma itulah yang ia masukkan ke dalam jus tomat kesukaan suaminya.

Menurut pengakuan Aulia Kesuma, Pupung Sadili sempat menanyakan kenapa jus tomatnya pahit.

Ia pun menjawab kalau rasanya pahit karena dicampur dengan sayur-sayuran.

Kemudian setelah Pupung Sadili tak sadarkan diri karena obat tidur itu, Aulia Kesuma pun membekap sang suami dengan handuk kuning yang dibelinya di minimarket tersebut.

Usai melakukan rekonstruksi di apotek, minimarket dan parkira, Aulia Kesuma kemudian tampak naik ke lantai atas melalui lift.

Aulia Kesuma naik ke atas kamar tampak sendirian, tidak bersama para tersangka.

Rupanya kamar yang ia datangi yakni tempat tinggal Geovanni Kelvin di lantai 20.

"Aulia menuju lantai 20 yang merupakan unit yang ditinggali oleh Kelvin, ia mengambil minuman keras yang akan diberikan kepada Dana yang dicampur obat tidur dan mengambil jus tomat, yang sudah disiapkan oleh Aulia," jelas Niluh.

Setelah itu, Aulia Kesuma bersama Geovanni Kelvin dan para tersangka menuju ke Pasar Minggu, Penginapan Oyo.

"Di penginapan Oyo akan dilakukan pertemuan kembali dengan S dan A, ia akan memberikan kunci rumah untuk melaksanakan proses eksekusi kepada korban," jelasnya.

"Di dalam mobil, Aulia sendiri yang mengendarai, di belakang ada S dan A," tambahnya.

Niluh Puspa juga menjelaskan kalau pada saat itu S dan A sebenarnya belum mengetahui bahwa tujuan mereka adalah untuk mengeksekusi Pupung dan Dana.

"Ia diberitahu datang untuk bersih-bersih di tempat tinggal Kelvin," katanya.

Sebelum ke Penginapan Oyo, Aulia Kesuma dan para tersangka sempat menunggu tersangka lainnya di depan TPU.

Ada tersangka lain

Satu tersangka lain yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan dan pembakaran di Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana (23) berinisial AK.

AK bukanlah Aulia Kesuma, tapi tersangka lain yang kini sedang diburu oleh aparat kepolisian.

Namun, Polda Metro Jaya belum mau menjelaskan siapa AK, tinggal di mana, dan perannya apa. yang jelas, buser polisi masih mencari keberadaan sosok AK.

"Masih ada satu ya (tersangka yang buron) sampai sekarang belum kita temukan. Kita belum tahu dia seperti apa, sekarang ada di mana, masih kita cari," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2019).

Kendati demikian, Argo tak menjelaskan secara rinci peran dari tersangka AK tersebut.

Polisi baru dapat mengungkap peran tersangka tersebut setelah dia berhasil diamankan dan diperiksa.

"Nanti kalau kita temukan, kalau sudah ketemu, baru kita dapatkan itu (peran tersangka AK)," ujar Argo.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar