Dr. Muchlis M. Hanafi, PSQ Jakarta
Akhir Jalan Karya Ilmiah: Disertasi Kontroversial Kena Sensor
Abdul Aziz, penulis disertasi hubungan seksual di luar nikah dengan konsep milik al-Yamin (Muslimobsession.com)
Jakarta, law-justice.co - Abdul Aziz menyerah, ia mau merevisi disertasinya yang kontroversial.
Ia menulis soal melegalkan hubungan seksual di luar nikah dengan konsep milik al-Yamin. Padahal, sebelumnya di media dia sangat yakin dengan temuannya. Bisa jadi solusi bagi banyak pelanggaran HAM. Akibat kriminalisasi pezina. Agak ironis. Peneliti dan karya ilmiah harus ‘mengalah’ oleh tekanan publik.Abdul Aziz hanyalah satu dari beberapa mahasiswa di perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) yang berani gugat pemikiran Islam mainstream. Tidak keren kalau biasa-biasa saja. Tidak tabu gugat Al-Quran. Wong, itu cuma teks saja. Sama dengan teks lainnya. Biasanya dikutip dari orientalis atau sarjana Muslim yang pemikirannya nyeleneh di Timur Tengah. Di Arab sendiri tidak laku. Likulli saaqith laaqith. Setiap yang runtuh mesti ada yang pungut. Setidaknya ada 15 buku yang kritik Syahrur. Abdul Aziz sudah baca itu belum? Kok, cuma mengamini pendapat Syahrur.
Disertasi nyeleneh dengan argumen rapuh kok bisa lulus? Ada pandangan, kampus itu lembaga riset, bukan agama. Selama penuhi standar metodologi ilmiah, mau hasilnya kayak apa, bisa lulus. Kalau begitu, apa gunanya huruf ‘I’ pada UIN, IAIN dan STAIN? Masihkan bertahan dengan tesis ilmu bebas nilai?Ala kulli haal, ini tantangan bagi pengelola PTKI. Bagaimana kampus bisa jadi lembaga riset, sekaligus berkontribusi memperkokoh kehidupan beragama. Bukan malah bingungkan umat dan runtuhkan sendi agama. Hentikan teriakan moderasi beragama kalau masih biarkan terjebak pada dua kutub ekstrem, ifraath dan tafriith.
Komentar