Alasan Aulia Kesuma Bunuh Suami Karena Terlilit Hutang 10 M

Kamis, 29/08/2019 06:15 WIB
Aulia Kesuma (Indopolitika.com)

Aulia Kesuma (Indopolitika.com)

Jakarta, law-justice.co - Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi mengungkap alasan Aulia Kesuma merencanakan membunuh nyawa suami, Edi Candra Purnama alias Pupung Sadili (54), dan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana (23) karena ingin menguasai warisan.

Kata dia, Aulia Kesuma terlilit utang ke sejumlah bank. Nilainya miliaran rupiah. Rencananya, dengan warisan itu, Aulia berharap bisa melunasi hutang-hutangnya.

"Dia punya utang ke dua bank, yang pertama sebesar Rp 7 miliar. Kemudian yang kedua Rp 2,5 miliar atas nama dia dan suaminya. Terakhir utang kredit mencapai Rp 500 juta, sehingga total utangnya Rp 10 miliar. Uang pinjaman itu untuk buka usaha, tapi gagal," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi di Mapolres Sukabumi seperti melansir Detik.com.

Akibat terjerat utang, Aulia diharuskan membayar Rp 200 juta setiap bulannya. Merasa terdesak melunasi utang Rp 10 miliar, Aulia meminta kepada suaminya untuk menjual aset.

"Tersangka kemudian meminta kepada suaminya agar rumah dijual. Namun ditolak oleh suaminya, karena rumah yang ditempati merupakan rumah warisan, selain itu ada penolakan juga dari Dana," ujar Nasriadi.

Gegara mendapat penolakan, Aulia merencanakan menghabisi nyawa suami dan anak tirinya tersebut. Ia mengontak mantan pembantunya untuk menyewa pembunuh bayaran.

Berkaitan kasus ini, polisi menyita sejumlah barang bukti di antaranya KTP milik tersangka Geovanni Kelvin (24), selimut berbau bahan bakar, potongan SIM milik korban Edi Chandra, satu buah kotak handphone, satu buah penjepit dan satu gunting.

Aulia menyewa jasa eksekutor untuk membunuh Pupung dan Dana. Pencarian empat eksekutor itu dilakukan oleh tersangka Geovanni Kelvin, pemuda yang diakui Aulia sebagai anak. Dalam kasus ini, empat eksekutor dijanjikan Rp 500 juta setelah menjalankan misi keji tersebut. Dua eksekutor berhasil diringkus polisi.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar