Kemlu Tantang Habib Rizieq Buktikan Tuduhan Pencekalan

Minggu, 25/08/2019 11:05 WIB
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (breaking news)

Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (breaking news)

Jakarta, law-justice.co - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menantang Habib Rizieq untuk membuktikan tuduhannya terkait pencekalan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia terhadap Imam Besar FPI itu di Arab Saudi.

"Silahkan yang bersangkutan membuktikan apa yang diucapkannya," kata pelaksana tugas Jubir Kemlu Teuku Faizasyah kepada wartawan, Sabtu (24/8/2019).

Melansir dari Detik.com, Faizasyah mempertanyakan pernyataan Rizieq yang menyebut pemerintah Indonesia seolah-olah mengintervensi otoritas Arab Saudi. Menurut Faizasyah, setiap negara di dunia pasti tak mau diintervensi.

"Bagaimana caranya Indonesia mengintervensi negara asing? negara mana di dunia ini yang mau diintervensi pihak lain," ujarnya.

Sebelumnya, Habib Rizieq bicara soal dirinya yang hingga kini belum kembali ke Indonesia. Rizieq menuduh pemerintah Jokowi berada di balik pencekalan dirinya.

"Saya meminta dengan sangat dari lubuk hati yang paling dalam, dengan tulus dan ikhlas dan penuh harapan, tolong doakan saya sekeluarga yang sudah satu tahun lebih berjuang untuk mencabut pencekalan saya di Saudi Arabia agar bisa segera pulang ke Tanah Air untuk kembali bergabung bersama rakyat dan bangsa Indonesia melawan segala bentuk kezaliman dan kecurangan," kata Rizieq.

Pernyataan tersebut disampaikan Rizieq di Mekah lewat video yang disiarkan langsung dari akun YouTube Front TV, Sabtu (24/8/2019) dalam rangka Milad ke-21 FPI. Milad sendiri diadakan di Stadion Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara.

Rizieq menyebut sudah setahun lebih pemerintah Indonesia mengirim permintaan ke Kerajaan Arab Saudi agar dirinya dicekal dan tidak diizinkan keluar. Dia menduga dirinya dikondisikan agar tidak bisa kembali ke Indonesia saat Pilpres 2019 berlangsung.

"Akibat permainan intelijen busuk pemerintah Indonesia tersebut maka status saya kini menjadi overstay karena masa berlaku visa habis akibat pencekalan sejak setahun lebih yang lalu tersebut. Bahkan saat ini rezim zalim Indonesia masih berusaha meminta kepada Kerajaan Saudi Arabia agar mencekal saya hingga pelantikan presiden ilegal pada Oktober 2019 yang akan datang," ujar Rizieq.

"Ya, saya sebut presiden yang akan datang yang akan dilantik pada bulan Oktober tahun 2019 adalah presiden ilegal karena hasil dari pilpres curang dan zalim," sambungnya.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar