Menteri ATR Sebar Hoaks, Jokowi Bantah Ibu Kota Pindah ke Kaltim

Jum'at, 23/08/2019 07:28 WIB
Presiden Joko Widodo (YouTube/Tribun Timur)

Presiden Joko Widodo (YouTube/Tribun Timur)

Jakarta, law-justice.co - Presiden Joko Widodo membantah isu yang berkembang saat ini yang menyebutkan ibu kota negara pindah ke Kalimantan Timur.

Ia mengatakan bahwa saat ini pemerintah masih menunggu kajian lebih lengkap terkait calon ibu kota negara yang tepat.

"Masih tunggu satu, dua kajian," kata Jokowi di Istana Bogor, Kamis (22/8/2019).

Melansir Detik.com, Jokowi mengungkapkan pemerintah akan mengumumkan segera setelah hasil beberapa kajian yang dimaksud telah selesai. Sebab, sampai saat ini Jokowi mengaku belum menerima beberapa hasil kajian mengenai pemindahan ibu kota.

"Akan kita umumkan pada waktunya, masih nunggu kajian, tinggal satu, dua kajian belum disampaikan kepada saya," jelasnya.

Sebelumnya, lokasi ibu kota baru negara Republik Indonesia diputuskan di Provinsi Kalimantan Timur. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri ATR Sofyan Djalil saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Kamis (22/8/2019).

"Iya, Kaltim benar, tapi belum tahu lokasi spesifiknya di mana yang belum," katanya.

Dia bilang lahan seluas 3 ribu hektar telah disiapkan untuk pembangunan tahap pertama. Sementara luas keseluruhan 200-300 ribu Ha.

"Sehingga bisa bikin kota taman kota indah banyak tamannya orang bisa hidup sehat udara bersih. Kita harapkan jadi kota menarik buat dihidupi," kata Sofyan.

(Regi Yanuar Widhia Dinnata\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar