IKBPS Pastikan Warga Papua di Surabaya Dalam Keadaan Baik

Senin, 19/08/2019 20:20 WIB
Bentrok di Asrama Mahasiswa Papua, IKBPS: Bukan Aksi Diskriminasi (Detiknews)

Bentrok di Asrama Mahasiswa Papua, IKBPS: Bukan Aksi Diskriminasi (Detiknews)

Jakarta, law-justice.co -  

Organisasi Ikatan Keluarga Besar Papua Surabaya (IKBPS) memastikan warga Papua, termasuk para mahasiswa yang ada di Surabaya dalam keadaan baik dan aman.

Ketua IKBPS, Pieter F. Rumaseb menegaskan, jika ada informasi terkait pengusiran warga masyarakat Papua yang tinggal di Surabaya maka merupakan informasi bohong atau hoax.

"Saat ini saya bersama senior Papua di Surabaya, menyampaikan terkait adik mahasiswa dan warga Papua di Surabaya tentang pengusiran itu informasi hoaks. Kami di Surabaya baik, adik mahasiswa hidup dengan damai," ujarnya seperti dilansir Antara saat ditemui di Mapolda Jatim di Surabaya hari ini.

Menurut dia, tidak ada perlakuan diskriminatif dari aparat penegak hukum yang dialamatkan kepada mahasiswa Papua, termasuk saat jajaran Polrestabes Surabaya mengamankan 43 mahasiswa Papua pada Jumat lalu (16/8).

Pengamanan tersebut, kata dia, dilakukan dengan baik, bahkan saat proses pemulangan pun mahasiswa Papua diantarkan dengan baik.

"Saat kejadian, bahkan selama dua hari terakhir saya ada di sana (asrama mahasiswa Papua). Kalau ada pemberitaan (mahasiswa) dipukul atau meninggal itu hoaks. Kepolisian bawa ke Polrestabes dengan baik, dipulangkan jam 12 malam juga dalam keadaan baik," ucapnya.

Terkait adanya ucapan atau tindakan dari ormas yang mendatangi asrama mahasiswa Papua yang berbau rasisme, Pieter tidak menyangkalnya, terlebih ucapan tersebut menurutnya telah beredar di media sosial.

"Terkait adanya ucapan kata yang mengganggu kenyamanan masyarakat kami di sana (Papua), kami serahkan ke petugas kepolisian dan keamanan. Kalau itu (ucapan berbau rasis) kan sudah bisa dimonitor, di media ada. Kami serahkan ke kepolisian," katanya.

Sedangkan, tentang insiden perobekan bendera Indonesia, Pieter juga menyerahkan ke aparat kepolisian untuk mencari pelakunya.

Pieter berharap masyarakat yang ada di Papua dan Papua Barat bisa meredam diri, ia pun kembali menegaskan bahwa warga Papua di Surabaya dapat menuntut ilmu dengan aman, tanpa ada masalah.

"Kami berharap semua bisa positive thinking, kepala dingin, menyikapi permasalahan ini. Bila ada info beredar tidak baik maka diharapkan selektif. Hati-hati menyikapi itu. Kepada semua masyarakat, jangan cepat terprovokasi atau terpancing di media sosial," tuturnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar