Pernyataan Jackie Chan Terkait Hong Kong Tuai Kecaman

Senin, 19/08/2019 08:29 WIB
Jackie Chan (Asiaone.com)

Jackie Chan (Asiaone.com)

Jakarta, law-justice.co - Aktor dan sutradara terkenal asal Hong Kong, Jackie Chan membuat pernyataan yang mengundang kecaman dari massa yang tengah berdemonstrasi sampai saat ini.

Pasalnya dalam sebuah wawancaranya dengan China Global Television network (CGTN) aktor yang memang lahir di Hong Kong tersebut, secara gamblang menunjukan dukungannya ke pemerintah China.

"Hong Kong dan China adalah tempat kelahiran saya dan rumah saya," kata bintang berusia 65 tahun itu, seperti dilansir CNBC Indonesia dan Straits Times, Minggu (18/8/2019).

"Saya telah mengunjungi banyak negara dimana menurut saya, negara kita telah menunjukan pembangunan yang sangat cepat beberapa tahun terakhir. Saya merasa sangat bangga dengan menjadi seorang China dimanapun, bendera bintang lima berwarna merah dihormati di seluruh dunia," katanya.

Dalam wawancara tersebut, Chan juga menyatakan harapannya pada kedamaian di Hong Kong.

"Saya harap Hong Kong bisa segera damai kembali," ujar pemeran Shanghai Noon dan Rush Hour itu.

Pernyataan Chan menuai respon negatif dari para pendukung demokrasi di Hong Kong. Bahkan mereka menulis "Hong Kong membencimu" di twitter. Salah satu pengguna twitter juga menulis "Ketika kalian di Hong Kong, tolong, jangan pernah bertanya lagi soal Jackie Chan".

Chan merupakan salah satu selebriti terkaya di hong Kong. Berdasarkan laman therichest jumlah kekayaannya mencapai us$350 juta atau sekitar Rp 5,73 triliun.

Bukan hanya Chan, sebelumnya pemeran film live action Mulan, Liu Yifei juga menyuarakan pendapatnya di laman Weibo soal wilayah bekas jajahan Inggris itu.

"Aku mendukung polisi Hong kong. Kalian bisa saja menyerangku sekarang. Sungguh memalukan sekali Hong Kong," tulis aktris berusia 32 tahun ini di Weibo.

Akibat tulisannya itu, orang-orang mulai mem-posting #BoycottMulan di Twitter. Walau Twitter dilarang di China, namun media sosial ini bisa diakses di Hong Kong.

Pengguna Twitter telah menuduh sang aktris mendukung kebrutalan polisi. Sejumlah netizen pun mengaitkan ini dengan fakta bahwa dirinya warga negara Amerika.

"Liu adalah warga Amerika naturalisasi. Pasti menyenangkan (menjadi warga AS). Anehnya, dia malah melawan orang-orang yang pro demokrasi," ujar seorang pengguna Twitter.

Namun disisi lain, Weibo milik sang aktris justru dibanjiri dukungan. Kebanyakan berasal dari China dan yang mendukung pemerintah Hong Kong dan Beijing.

(Regi Yanuar Widhia Dinnata\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar