Gagal Penuhi Target, Karyawan Dihukum Makan Ikan Hidup dan Minum Darah

Sabtu, 17/08/2019 20:46 WIB
(Foto: Kompas)

(Foto: Kompas)

Guiyang, law-justice.co - Departemen penjualan sebuah perusahaan di Cina menuai kritik setelah menghukum karyawan makan ikan hidup dan minum darah ayam karena gagal memenuhi target.

Seperti dilansir dari Kompas, kabar hukuman ekstrem bagi pegawai toko penyedia bahan bangunan di Guizhou menyeruak setelah video yang memperlihatkan hukuman itu menyebar di media sosial.

Video itu menunjukkan seorang pria mengambil seekor ikan jenis mudfish dari ember plastik dan mengatakan kepada karyawan untuk "menggigitnya hingga putus".

Pada Selasa (13/8/2019), terdapat juga adegan orang-orang meminum cairan misterius yang dilaporkan adalah darah ayam, di mana mereka lalu meringis dan muntah.

Juru bicara perusahaan pun akhirnya angkat bicara dengan mengakui adanya aksi itu. Namun, dia mengklaim karyawan yang ada di video berpartisipasi secara sukarela.

Juru bicara menerangkan bahwa aksi itu terjadi pada 4 Agustus dan melibatkan 20 staf yang disebut gagal memenuhi target penjualan.

Meski begitu, dia kemudian beralasan bahwa mereka semua ikut sukarela untuk memakan ikan hidup dan minum darah ayam sebagai motivasi di masa depan.

South China Morning Post memberitakan bahkan pemilik toko juga memutuskan menghukum diri dengan melakukan aksi serupa. Namun, kalangan netizen tidak percaya.

Begitu video itu viral, badan ketenagakerjaan lokal langsung melakukan investigasi. Pemilik perusahaan dan manajer dilaporkan seharusnya tak perlu menghukum seperti itu.

Berita soal hukuman itu disebut bukanlah hal baru. Sebelumnya sempat muncul kisah di mana seorang bos menyuruh pegawainya memakan kecoa dan cacing karena dianggap gagal.

"Hukuman ini termasuk biasa di kalangan perusahaan yang menjual bahan bangunan, Saya tak mengerti apa yang pemilik pikirkan," kata seorang warganet.

"Sukarela? Bagi saya kelihatannya mereka seperti ketakutan bakal kehilangan pekerjaan. Bos yang sangat jahat ini punya pikiran yang sesat," sahut netizen lainnya.

(Winna Wijaya\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar