Melongok Perayaan HUT Kemerdekaan di Area Terdampak Bencana Sigi

Sabtu, 17/08/2019 13:21 WIB
Ilustrasi: Kondisi kampung setelah banjir, longsor, dan lukuifaksi di Sigi. (Foto: Liputan 6)

Ilustrasi: Kondisi kampung setelah banjir, longsor, dan lukuifaksi di Sigi. (Foto: Liputan 6)

Jakarta, law-justice.co - Peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia tak melulu di gelar di lapangan rapi atau lokasi yang menyenangkan. Di Sulawesi Tengah, warga korban bencana banjir dan longsor di Kabupaten Sigi tak mau kalah dengan gegap gempita 17 Agustus.

Kendati, peringatan dihelat di tengah-tengah musibah alam yang menimpa dan upaya untuk bangkit.

"Bagaimanapun kondisi kami tetap harus semangat merayakan momen paling bersejarah yang tidak akan pernah dilupakan oleh rakyat Indonesia," kata Anwar, seorang warga Desa Namo, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi pada Sabtu (17/8/2019) seperti dilansir dari Antara.

Ia menambahkan warga Desa Namo beberapa hari lalu baru saja ditimpa bencana alam banjir bandang yang mengakibatkan sedikitnya 13 rumah hanyut diterjang banjir dan belasan lainnya mengalami rusak

Selain kehilangan rumah, harta benda pun ikut diterjang banjir yang terjadi pada 13 Agustus 2019 sekitar pukul 18.00 Wita menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah Kulawi Raya beberapa hari terakhir itu.

Namun,ujar dia musibah alam tersebut tidak menelan korban jiwa, kecuali kerugian material yang belum diketahui nilainya karena masih sedang dalam pendataan pihak terkait.

Meski permukiman yang berada di ruas jalan provinsi Palu-Kulawi tersebut porak-poranda diterjang banjir bandang yang membawa banyak meterial lumpur, batu-batuan dan limbah kayu berserakan di jalan maupun lokasi perkampungan tersebut, namun umbul-umbul dan bendera merah putih tetap berkibar.

Hal senada juga disampaikan Musdalifah, salah seorang warga Desa Namo. Ia juga menyatakan tetap bersemangat merayakan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-74 meski musibah banjir baru saja melanda desa mereka yang mengakibatkan banyak rumah warga hanyut dan rusak diterjang banjir bandang.

Banjir bandang tersebut juga merusakan dua unit jembatan pada poros jalan Sadaunta-Namo dan sempat memutuskan jalur satu-satunya yang merupakan akses yang menghubungkan tiga kecamatan di Kabupaten Sigi dengan Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng.

Jalur itu sudah bisa dilewati sejak hari Jumat (16/8/2019) setelah diperbaiki oleh Dinas PUPR bersama tim Basarnas, BPBD, TNI/Polri dan dibantu masyarakat setempat.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar