Pembunuhan & Mutilasi Artis Muda yang Hingga Kini Masih Teka-Teki

Sabtu, 17/08/2019 17:21 WIB
Ilustrasi Pembunuhan (Foto: Grid.id)

Ilustrasi Pembunuhan (Foto: Grid.id)

Jakarta, law-justice.co - Apakah Anda sudah pernah mendengar kasus pembunuhan Black Dahlia atau dikenal dengan "Black Dahlia Murders" yang mendunia itu?

Kasus yang hingga kini belum terungkap tersebut merupakan pembunuhan terhadap seorang aktris Hollywood bernama Elizabert Short. Hingga kini perkaranya masih jadi teka-teki sebab FBI pun belum jua berhasil mengungkap fakta pembunuhan sadis ini.

Seperti dilansir dari Nakita.grid, Elizabeth Short lahir di Hydepark, Massachusetts pada 29 Juli 1924. Saat berusia 22 tahun, ia pindah ke Hollywood untuk mengejar karier di dunia seni peran.

Di Hollywood ia langsung beroleh tempat lantaran mudah bergaul ditambah parasnya yang cantik. Ia mulai akrab dengan sejumlah kalangan sosialita, salah satunya Mark Hansen--seorang pemilik klub malam dan teater.

Hansen lalu mengajak Short pindah ke rumahnya bersama sejumlah artis lainnya untuk menjadi penghibur para tamu yang datang ke klub Hansen.

Dengan segera, Short menjadi anggota tetap di kelompok Hansen dan kondisi ini cukup menguntungkan baginya karena kariernya di film tidak berkembang.

Sebelum ditemukan meninggal, Short sempat membintangi sebuah film Blue Dahlia. Selepas itu beberapa teman mulai memanggilnya dengan sebutan Black Dahlia karena rambut hitam serta pakaian hitam kesukaannya.

Kronologis

Pada 9 Januari 1947, Short kembali ke rumahnya di Los Angeles setelah melakukan perjalanan singkat ke San Diego dengan Robert "Red" Manley, pacarnya yang berprofesi sebagai seorang salesman berusia 25 tahun.

Dalam perjalanan, Manley turun sebentar di Biltmore Hotel yang terletak di 506 South Grand Avenue di pusat kota Los Angeles. Sementara Short bertemu adiknya yang sedang berkunjung dari Boston.

Short sempat menggunakan telepon lobi di Biltmore Hotel menurut pengakuan pegawai hotel dan beberapa hari setelahnya ditemukan meninggal.

Tepatnya pada 15 Januari 1947 ketika seorang warga setempat sedang berjalan-jalan di Leimert Park, Los Angeles menemukan tubuh Short dalam keadaan terpotong menjadi dua bagian atas dan bawah.

Tidak lama setelah ditemukan, polisi, FBI, dan wartawan pun memenuhi lokasi itu dan melabel kasus ini sebagai kasus pembunuhan paling kejam yang pernah ada—pada masa itu.

Tak ada noda darah sama sekali dalam tubuhnya yang pucat hingga ada dugaan bahwa Short telah dimutilasi di tempat lain dan tubuhnya telah dicuci bersih.

Hasil otopsi menunjukkan adanya tindak kekerasan. Bekas ikatan tali terdapat pada pergelangan tangan dan kaki.

Tidak hanya itu, memar juga ditemukan pada bagian kepala Short, yang mengindikasikan adanya benturan benda tumpul sebelum ia meninggal. Mutilasi juga diduga dilakukan setelah Short tak bernyawa dan dilakukan sekitar 10 jam sebelum mayatnya ditemukan.

Short ditemukan dalam keadaan telanjang. Meski begitu, tidak ada jejak sperma dalam organ intim Short. Ini menepis dugaan bahwa pembunuhnya telah memperkosa Short sebelumnya.

Pihak penyelidik mengatakan pemotongan tubuh dilakukan dengan sangat rapi, sesuai dengan anatomi manusia. Ini membuat polisi menaruh kecurigaan bahwa pelaku mungkin saja memiliki latar belakang pendidikan medis atau kedokteran.

Selang beberapa waktu kemudian, sebuah surat diterima oleh kantor polisi setempat.

Surat ini tidak ditulis dengan tangan, tetapi dengan menggunakan huruf-huruf yang disusun dari potongan koran, belakangan disebut dengan istilah "surat kaleng".

Di dalam amplop itu terdapat banyak benda pribadi Short. Bahkan pengirim surat ini juga mengatakan benda-benda tersebut adalah barang-barang milik Short yang sebelumnya berada dalam tas.

Semua barang disimpan di amplop beraroma bensin seolah-olah pengirim telah menghapus sidik jarinya dengan bensin. Pelbagai cara dilakukan polisi dan FBI demi mendapatkan bukti baru atas jalan gelap kasus ini. Tapi semua nihil.

Sekitar 200 orang telah diinterogasi bahkan sebagian besar dari mereka juga telah melakukan tes kebohongan dan tak membuahkan hasil.

Pelbagai spekulasi pun muncul terkait pembunuhan ini, salah satunya adalah penolakan ajakan untuk berhubungan intim lantaran Short sedang hamil.

Namun teori ini pun luruh karena berdasarkan hasil otopsi, Short tidak sedang hamil, dan belum pernah hamil. Short akhirnya dimakamkan di Oakland. Sementara ibunya, Phoebe pindah ke daerah di dekat makam sang Black Dahlia.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar