Sempat Sudutkan Enzo Allie, Ini Sayembara Warganet pada Mahfud MD

Jum'at, 16/08/2019 13:44 WIB
Mahfud MD (Finroll.com)

Mahfud MD (Finroll.com)

Jakarta, law-justice.co - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mohammad Mahfud MD disindir oleh warganet dengan cara diiming-iming uang Rp135 juta jika mau berfoto sambil mengibarkan bendera tauhid di Bundaran HI.

Melansir Dekannews.com, iming-iming ini merupakan tantangan sebagai balasan karena Mahfud dinilai telah menyudutkan Enzo Zenz Allie, WNI keturunan Prancis yang lolos seleksi penerimaan taruna Akademi Militer (Akmil) TNI.

"Sayembara digelar untuk Profesor Mahfud, mencapai IDR 132.000.000 jika beliau berkenan mengibarkan Bendera Tauhid di Bundaran HI. Ini keberanian yang belum pernah saya dengar sejak saya punya akun @Twitter tahun 2000. Wow...," ujar @TofaGarisLurus, Kamis (15/8/2019) malam.

"Saya tambah lagi Rp3 juta biar genap Rp135 juta. Lanjutkan!" sahut @KasanMulyono, Jumat (16/8/2019) pagi.

Tantangan untuk Mahfud berawal ketika media ramai memberitakan kalau Enzo yang lolos seleksi calon prajurit Akmil, dalam salah satu foto di media sosialnya membawa bendera tauhid.

Foto itu membuat Enzo dinilai telah terpapar radikalisme karena para pendukung Jokowi-Ahok menganggap bendera tersebut adalah bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), organisasi yang izinnya telah dicabut pemerintah.

Saat dimintai tanggapan oleh media, Mahfud mengatakan kalau dengan diterimanya Enzo,  maka TNI telah kecolongan.

"TNI sudah kecolongan menurut saya. TNI itu kan lembaga yang dikenal ketat ya, dikenal ketat tahu rekam jejak, kakeknya (Enzo) siapa, kegiatannya apa. Ternyata ini lolos di Akmil. Sampai diberi penghargaan kehormatan khusus oleh panglima, diajak wawancara khusus," katanya pada 9 Agustus 2019.

Mahfud lantas menyarankan agar Enzo diberhentikan dari Akmil jika terbukti terpapar radikalisme,  karena tidak memenuhi syarat.

Pernyataan Mahfud itu menggegerkan masyarakat yang berada pada posisi berseberangan dengan Jokowi-Ahok, khususnya umat Islam, dan yang pada Pilpres 2019 mendukung pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandi untuk mengalahkan pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma`ruf Amin.

Tak ayal, Mahfud dibully habis-habisan di media sosial karena menurut para pendukung 02 yang dijuluki Kampret oleh pendukung 01 yang notabene merupakan pendukung Jokowi-Ahok, bendera hitam dengan kalimat tauhid berwarna putih yang dibawa Enzo bukan bendera HTI melainkan panji Rasulullah yang disebut Ar-Rayah.

Mahfud pun dicemooh karena sebagai profesor dan beragama Islam, dia tak bisa membedakan mana panji Rasulullah SAW, dan bahkan dituding membenci bendera tauhid.

Tudingan dan bully itu membuat Mahfud marah. Melalui akun Twitter, @mohmahfudmd, dia membuat tantangan seperti ini:

“SAYEMBARA: 10 JUTA BAGI YANG BISA ....ditunggu jawabannya sampai 17 Agustus 2019 jam 18.00 WIB. Mahfud MD Bakal Kasih Rp 10 Juta ke Pihak yang Bisa Buktikan Dirinya Anti- Bendera Tauhid. "

Tantangan itu kontan dibalas Ketua Umum Perhimpunan Aksi Solidaritas untuk Transparansi dan Independensi Indonesia (Pasti Indonesia) Arlex Long Wu.

"Sayembara pak, saya kasih 12 juta kalau bapak pake pose begini (menyematkan foto sedang mengibarkan bendera tauhid berukuran besar, red).. Saya yakin bapak tidak anti Kalimat Tauhid... Gpp pak, saya lagi kere... Tapi bisalah saya carikan 12 juta asal bapak buktikan dengan begini (mengibarkan bendera tauhid, red). Jadi clear bapak tidak anti Kalimat Tauhid," katanya melalui aku Twitter pribadinya, @Arlex_Wu.

Respon Arlex memicu solidaraitas di kalangan para pendukung 02, sehingga dari ke hari nilai uang yang dijanjikan terus bertambah hingga hari ini mencapai Rp135 juta.

Warganet yang berpartisipasi selain @KasanMulyono antara lain @helmifelis, @IskandaraFauzi, @aslirasabuahnya, @OktermanL, dan @M212RahmatM.

Hingga Jumat pagi ini dari pantauan di akun Twitter Mahfud belum ditemukan jawaban atas tantangan Arlex.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar