Menakar Langkah Cina Mengirim Militer ke Perbatasan Hong Kong

Selasa, 13/08/2019 20:12 WIB
Unjuk Rasa di Hong Kong. (Foto: Hssszn.com)

Unjuk Rasa di Hong Kong. (Foto: Hssszn.com)

Jakarta, law-justice.co - Media pemerintah Cina melaporkan ada pengerahan kendaraan lapis baja dalam jumlah besar ke Kota Shenzhen, Provinsi Guangdong. Kawasan ini berdekatan dengan perbatasan Hong Kong.

Cina dilaporkan mengerahkan tentara beserta kendaraan lapis bajanya. Beberapa tank bahkan telah terparkir di kota tersebut.

Seperti dilansir dari CNN Indonesia, sejumlah pihak mencurigai langkah pengerahan militer oleh Negeri Tirai Bambu itu sengaja dilakukan untuk meredam aksi demonstrasi di Hong Kong yang sudah berlangsung tiga bulan.

Melalui sebuah video yang diunggah di Twitter, surat kabar People`s Daily China memperlihatkan kendaraan-kendaraan militer itu dikerahkan ke Shenzhen dengan alasan untuk latihan.

Pengerahan kendaraan militer ini berlangsung ketika demonstrasi masih berlangsung di Hong Kong sejak pekan lalu. Setelah selama tiga bulan berdemo di gedung-gedung pemerintahan, para pedemo menduduki Bandara Internasional Hong Kong kemarin hingga membuat kegiatan di sana lumpuh.

Selain itu, demonstrasi juga berlangsung ricuh selama akhir pekan lalu. Para pengunjuk rasa melemparkan bom molotov kepada kepolisian. Aparat merespons pedemo dengan menembakkan gas air mata dan meriam air.

Cina melalui Kantor Dewan Negara untuk Urusan Hong Kong dan Makau mengecam segala kekerasan yang dilakukan pedemo. Juru Bicara, Yang Guang bahkan menyebut segala tindak kekerasan pedemo merupakan "aksi terorisme".

"Para demonstran radikal Hong Kong telah berulang kali menggunakan alat yang sangat berbahaya untuk menyerang petugas kepolisian, ini sudah menjadi kejahatan serius dan juga menunjukkan tanda-tanda awal terorisme muncul," tuding Yang seperti dilansir Channel NewsAsia pada Rabu (13/8/2019).

"Tindakan ceroboh ini telah menginjak-injak aturan hukum dan tatanan sosial Hong Kong," katanya menambahkan.

Pengerahan kendaraan lapis baja ke Shenzhen bukan yang pertama kali dilakukan Cina. Pada 6 Agustus lalu, sebanyak 12 ribu personel kepolisian Cina menggelar latihan antihuru-hara untuk menghadapi pedemo Hong Kong di Shenzhen.

Latihan itu direkam dan diunggah ke media sosial kepolisian Cina. Salah satu komandan kepolisian menuturkan latihan itu dikerahkan untuk menjaga "stabilitas sosial."

Cina sebelumnya bahkan menegaskan akan mengerahkan personel militernya di Hong Kong guna menangani pedemo dan mengembalikan ketertiban publik di wilayah itu. Namun, Beijing menuturkan langkah itu baru akan dilakukan atas permintaan Hong Kong.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar