Penumpang Terang Justru Lebih Berbahaya

Selasa, 13/08/2019 17:04 WIB
Rachmawati Soekarnoputri (Liputan6.com)

Rachmawati Soekarnoputri (Liputan6.com)

[INTRO]

Isu terkait penumpang gelap di lingkaran Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres lalu semakin menarik untuk disimak.

 

Tudingan pada kelompok penunggang gelap itu disampaikan pertama kali oleh Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad hari Jumat lalu (9/8/2019).

 

Dia mengatakan, penumpang gelap adalah orang yang marah saat Prabowo meminta mereka tidak menggelar demonstrasi di depan gedung Mahkamah Konstitusi (MK) ketika sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) digelar.

 

Partai-partai lain ikut mengomentari tudingan ini.

 

Melansir RMOL.id, Senin (12/8/2019), Saleh Partaonan Daulay dari Partai Amanat Nasional (PAN) meminta agar Gerindra mengungkap siapa yang dimaksud sebagai penunggang gelap itu.

 

Dari kubu Partai Demokrat ada sindiran yang tajam, disampaikan Wakil Sekjen Andi Arief. Katanya, penumpang gelap diangkut oleh sopir tembak dan kernet bengong.

 

Sementara itu, Ketua bidang Ideologi Gerindra Ristiyanto dalam perbincangan dengan redaksi mengatakan, yang paling penting itu sebenarnya bukan soal kehadiran penumpang gelap. Tetapi soal apakah visi dan ideologi partai dapat dipertahankan dan dipertanggungjawabkan pada konstituen.

 

Ristiyanto mengutip pernyataan Wakil Ketua Umum Gerindra, Rachmawati Soekarnoputri, mengatakan bahwa ada yang lebih berbahaya dari penumpang gelap yang kecewa.

 

“Menurut Ibu Rachma yang paling berbahaya itu adalah penumpang terang yang ingin membelokkan arah partai, membajak partai dan mengingkari visi dan misi partai,” ujar Ristiyanto.

 

Jadi, sambung Ristiyanto, ada penumpang gelap ada penumpang terang. Yang paling berbahaya adalah yang ingin merebut dan mengubah arah perjuangan partai

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar