Elite Politik Tak Pikirkan Nasib Bangsa, Tapi Sibuk Rebutan Kursi

Senin, 12/08/2019 14:02 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (Muslimobsession.com)

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (Muslimobsession.com)

Jakarta, law-justice.co - Pasca-Pilpres elite politik seolah tak memikirkan bagaimana memajukan bangsa ini, akan tetapi hanya berpikir tentang jatah dan berebut kursi kekuasaan, demikian kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

Pandangan tersebut disampaikan Haedar saat dimintai tanggapan tentang makna Idul Adha. Awalnya dia menilai, Idul Adha harus menjadi semangat umat Islam meningkatkan kesalehannya dan mempererat solidaritas antar umat beragama.

"Seperti yang saya sampaikan tadi Idul Adha maupun kurban bahkan juga haji, pertama tentu dalam konteks vertikal ya setiap muslim dan juga umat beragama perlu meningkatkan kesalehan sebagai wujud dari kita bertuhan, wujud dari kita bertuhid, wujud dari kita merasa dekat dengan Allah," kata Haedar di Masjid Al Azhar, Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Minggu (11/8/2019).

"Yang kedua, solidaritas. Solidaritas sosial yang... Insyallah sudah berkembang di Indonesia ini. Orang biasa berbagi, orang biasa memberi termasuk berkurban ya biarpun terus harus ditingkatkan," imbuhnya seperti dilansir Detik.com.

Setelah itu, Haedar baru berbicara mengenai pandangannya tentang elite politik Tanah Air. Menurutnya, para elite politik hanya sibuk memikirkan jatah kepentingan mereka sendiri.

"Yang muncul sekarang itu kan egoisme lebih di para elite. Bisa kita lihat lah sekarang. Pascapilpres, pascapileg itu para elite bukan berpikir bangsa ini mau dibawa kemana tetapi satu sama lain saling menjatah kursi dan kemudian berebut kursi," terang Haedar.

Namun, saat ditanya sosok elite politik yang hanya memikirkan kepentingan sendiri, Haedar tak menjawab. Dia berpesan bahwa memperjuangkan amanat rakyat itu justru lebih berat ketimbang jabatan.

"Siapa saja. Kalau saya tidak menyebut orang per orang, semua dari pusat sampai bawah. Nanti Pilkada 2020, intinya apa amanat itu jauh lebih berat ketimbang jabatannya, gitu loh," ujarnya.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar