Gerindra Harus Ungkap Sosok Penumpang Gelap

Senin, 12/08/2019 12:47 WIB
Pawai PAN (Era.id)

Pawai PAN (Era.id)

Jakarta, law-justice.co - PAN, eks partai politik yang tergabung dalam Koalisi Adil Makmur pengusung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019 meminta Gerindra untuk mengungkap sosok penumpang gelap.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN Saleh Partaoanan Daulay menilai isu terkait "penumpang gelap" itu tidak boleh dianggap remeh sehingga harus diungkapkan kepada publik siapa yang dimaksud.

"Isu `penumpang gelap` itu harus diungkap kepada publik, karena disebut berencana membuat Indonesia chaos. Mereka ingin Indonesia ribut dan pada akhirnya menyalahkan Jokowi," kata Saleh di Jakarta, Senin (12/8/2019).

Saleh menilai isu "penumpang gelap" itu potensial mendatangkan bahaya bagi keutuhan bangsa sehingga Gerindra harus membuka seluas-luasnya tentang keberadaan orang-orang tersebut.

Dia menilai perlu diungkap siapa saja mereka, apa motifnya, siapa di belakangnya, dan bagaimana relasinya dengan Prabowo selama kampanye Pilpres 2019.

"Ini tidak boleh berhenti sampai pada isu saja. Harus dituntaskan agar semua pihak merasa nyaman dan tidak terusik," ujarnya seperti dilansir Antara.

Dia menilai kalau isu itu tidak diungkap, maka kasihan orang-orang yang merasa tertuduh dan dikhawatirkan juga akan ada sikap saling curiga di masyarakat.

Selain itu dia menilai jika isu itu tidak dibuka ke publik, justru penyebutan adanya pihak ketiga itu sendiri yang menimbulkan kegelisahan baru.

"Padahal, masyarakat kita saat ini sudah sangat tenang, tidak ada riak-riak pasca-penetapan pemenang pilpres. Kalau tidak dibuka ke publik, bisa saja akan menimbulkan saling curiga," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Sekjen Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan ada penumpang gelap yang memanfaatkan Prabowo Subianto dan bertujuan membuat situasi Indonesia kacau dan juga menginginkan Presiden Jokowi disalahkan atas kondisi tersebut.

Andre mengatakan aparat keamanan sudah mengetahui sosok penumpang gelap tersebut dan dipastikan sosok tersebut bukan berasal dari partai politik maupun kalangan ulama.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar