Diskriminasi Sawit, Indonesia-Malaysia Bersatu Hadapi Eropa

Sabtu, 10/08/2019 19:01 WIB
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (Monitor.co.id)

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (Monitor.co.id)

Jakarta, law-justice.co - Ditentang Eropa, Indonesia dan Malaysia sepakat untuk bersatu menghadapi diskriminasi produk kelapa sawit.

Dalam kunjungan resmi Presiden Joko Widodo ke Malaysia, dia melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dan membahas beberapa hal termasuk diskriminasi produk kelapa sawit.

"Kedua pemimpin memiliki komitmen yang tinggi untuk meneruskan perlawanan terhadap diskriminasi sawit," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi seperti dilansir dari Antara dan Medcom, Sabtu (10/8/2019).

Retno menjelaskan Indonesia dan Malaysia memiliki komitmen tinggi dalam isu pengolahan dan pengelolaan sawit yang berkelanjutan. Indonesia juga telah memiliki sertifikasi sawit dan data-data ilmiah yang dapat dipakai untuk perbandingan.
 
Namun, ASEAN dan Uni Eropa telah sepakat membentuk working group on palm oil. Indonesia menilai bahwa persamaan persepsi mengenai kerangka kerja working group tersebut penting untuk dilakukan. Sebab tanpa persamaan persepsi dikhawatirkan working group tidak akan membuahkan hasil yang diharapkan.
 
"Jadi, pendekatan kita adalah pendekatan yang terbuka. Mari kita bekerja sama. Tapi ya sekali lagi, kalau ajakan kerja sama itu tidak dan terus menerus kita terdiskriminasi ya pastinya Indonesia dan Malaysia tidak akan diam. Kita akan melawan," kata Retno.
 
Awal mula Uni Eropa mendiskriminasi produk kelapa sawit Indonesia lantaran menilai kelapa sawit mengakibatkan deforestasi yang berlebihan. Uni Eropa juga menilai produk kelapa sawit bukanlah energi baru terbarukan yang ramah lingkungan.
 
Selain itu, Uni Eropa juga berencana mengenakan bea masuk pada produk biodiesel Indonesia pada 2020 mendatang. Rencana bea masuk berkisar delapan persen hingga 18 persen.
 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar