Kenapa Penyelenggara Negara Harus Steril dari Ideologi Lain?

Minggu, 11/08/2019 08:03 WIB
BIN (Foto: Nusantara.news)

BIN (Foto: Nusantara.news)

Jakarta, law-justice.co - Badan Intelijen Negara (BIN) menyatakan calon penyelenggara negara dan aparat keamanan harus dipastikan berideologi Pancasila dan NKRI. Sebab menurut Juru Bicara BIN Wawan Purwanto, akan berbahaya jika ada aparat pemerintah atau keamanan yang tak steril dari ideologi lain.

Pernyataan ini menyusul adanya informasi mengenai calon taruna di Akademi Militer, Enzo Zenz Allie yang disebut berkaitan dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)--yang kini oleh pemerintah dinyatakan sebagai organisasi terlarang.

"Seorang punya cita-cita ok saja namun semua pihak harus pahami bahwa untuk seorang penyelenggara negara dan aparat keamanan harus steril dari ideologi yang berbeda karena sangat rentan," kata Wawan dalam diskusi bertajuk "Enzo, Pemuda, dan Kemerdekaan" di Jakarta pada Sabtu (10/8/2019) seperti dilansir Antara.

Ia menganggap akan sangat berisiko apabila ada calon prajurit TNI tidak bersih dari ideologi lain, atau memiliki paham yang berbeda dengan ideologi negara.

Wawan pun mengungkapkan, bila seorang calon aparat keamanan tidak steril dari ideologi selain Pancasila dan NKRI, maka akan membahayakan masa depan. Apalagi lanjutnya, karena yang bersangkutan akan menimba ilmu khusus keamanan negara.

Menurut dia, jika ilmu khusus keamanan negara itu dipelajari orang yang memiliki paham selain ideologi negara, maka efeknya akan panjang dan berdampak bagi masyarakat Indonesia.

"Mental ideologi tidak bisa menjadi pertaruhan. Ada aparat keamanan di Poso berbelok ideologi, lalu di Aceh juga ada seperti itu dan dipecat," ungkapnya khawatir.

Wawan menilai mental ideologi negara sangat penting bagi penyelenggara negara dan aparat keamanan karena menyangkut kebijakan juga politik yang akan diambil yang bersangkutan ketika memimpin. Mau tak mau, kata dia, ini juga menyangkut kepentingan masyarakat.

Menurutnya, Pancasila dan NKRI harus menjadi pegangan utama bagi semua warga negara karena kalau tidak bisa menjadi momentum perpecahan muncul.

Sementara terkait persoalan Enzo, Wawan mengatakan lembaganya menyerahkan kepada Tim Panitia Seleksi Taruna Akademi Militer untuk melakukan klarifikasi lebih lanjut.

Sebelumnya, dugaan Enzo disebut sebagai pendukung HTI viral setelah foto-fotonya beredar di media sosial Twitter. Seorang netizen @JawiDwipa mengklaim telah menelusuri akun Facebook-nya dan menemukan foto-foto Enzo berlatar belakang bendera HTI.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar