Mahfud MD: TNI Kecolongan Terima Enzo Masuk Akmil

Jum'at, 09/08/2019 19:45 WIB
Mahfud MD (Finroll.com)

Mahfud MD (Finroll.com)

Jakarta, law-justice.co - Bila benar Enzo Zenz Allie, warga keturunan Prancis yang sedang ramai dibicarakan di media sosial terindikasi simpatisan organisasi terlarang di Indonesia Hizbut Thahrir Indonesia (HTI) maka sistem perekrutan TNI patut dipertanyakan.

Demikian kata Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) RI Mahfud MD. Dia menambahkan jika benar Enzo tergabung dalam HTI maka TNI telah kecolongan.

Melansir dari Suara.com, Mahfud mengatakan seharusnya TNI bisa melihat rekam jejak Enzo. Dengan perkembangan teknologi informasi sekarang ini, penelusuran tersebut bukan perkara yang sulit.

"Kecolonganlah menurut saya. TNI itu kan lembaga yang dikenal ketatnya. Dikenal ketat (harusnya) tahu rekam jejaknya, kakeknya siapa, kegiatannya. Ternyata ini lolos di Akmil," papar Mahfud, Jumat (9/8/2019).

Kejadian Enzo yang justru diberikan penghargaan dengan diwawancara langsung oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto justru memperlihatkan ketidaktahuan aparat akan rekam jejaknya.

Apalagi pasca video wawancara keduanya yang menggunakan Bahasa Prancis viral di lini masa, didapat informasi kalau Enzo mengikuti gerakan radikal, salah satunya pernah mengibarkan bendera ormas terlarang. Bahkan, ibunya juga menjadi bagian dari organisasi tersebut.

"Di institusi yang terpantau (TNI) masak baru. Seakan-akan (TNI) tidak tahu peran dia (enzo) yang berbau radikal. Ibunya juga bagian dari (gerakan) itu. Masak nggak tahu," katanya.

Karenanya, Mahfud memberi saran pada TNI untuk mencopot Enzo dari Akmil. Menurutnya, Enzo sudah tidak memenuhi syarat awal. Indikasi terpaparnya Enzo dalam gerakan ormas terlarang justru melanggar prasyarat awal. Namun Mahfud menyerahkan keputusan pada TNI.

"Saran saya, kalau sudah gerakannya sudah ideologis seperti HTI, ya harus ditangkap. Kalau hanya pengajian biasa ya tidak apa-apa," ungkapnya.

Untuk diketahui, Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Sisriadi menegaskan jika taruna Akmil keturunan Prancis bernama Enzo Zenz Allie tidak terpapar radikalisme. Hal itu diungkap Sisriadi menangapi beredarnya foto mirip Enzo yang bawa bendera tauhid.

Musababnya, setiap taruna Akmil yang hendak mendaftar harus melaui serangkaian seleksi. Salah satunya seleksi mental ideologi.

"Tidak. Kami kan ada sistem seleksi yang berbeda dengan seleksi orang mau kerja shift siang shift malam. Ini untuk megang senjata dia. Jadi sudah selektif," ujar Sisriadi saat dikonfirmasi, Rabu (7/8/2019).

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar