Setop Perdebatan Serobot Doa di Makam Mbah Moen

Jum'at, 09/08/2019 19:29 WIB
Taj Yasin Maimoen dan Habib Rizieq (Pojoksatu.id)

Taj Yasin Maimoen dan Habib Rizieq (Pojoksatu.id)

Jakarta, law-justice.co - Taj Yasin Maimoen yang merupakan putra ulama karismatik almarhum Maimun Zubair (Mbah Moen), meminta semua pihak untuk tidak berdebat lagi terkait siapa yang menjadi pemimpin doa dalam pemakaman ayahnya.

Sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel menyebut pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menerobos dan memimpin doa tanpa diminta.

Pernyataan Agus lantas dibalas oleh FPI dan Persaudaraan Alumni 212. Juru bicara FPI, Munarman dan Ketua Media Center PA 212 menilai ucapan Agus itu mengadu domba. Taj Yasin Maimoen pun meminta silang pendapat ini disudahi.

"Yang ingin kami (keluarga Maimoen Zubair) sampaikan, mari kita tutup pembahasan serobot tidak serobot, ziarah tidak ziarah, suci atau tidak suci, kotor atau tidak kotor," kata Yasin seperti dilansir Tempo.co, (9/8/2019).

Sebagai gantinya, Yasin mengajak seluruh pihak untuk mengikuti keteladanan Maimun Zubair demi persatuan dan kesatuan Indonesia.

"Mari kita teladani Mbah Moen, untuk menyatukan Indonesia membentengi NKRI," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah ini.

Agus Maftuh Abegebriel sebelumnya menilai Rizieq menerobos doa dan karenanya melanggar tradisi Nahdlatul Ulama.

"Saya apresiasi siapa pun doakan guru saya, tapi ya mbok pakai tata krama," kata Agus, Kamis, 8 Agustus 2019.

Agus menuturkan pada prosesi pemakaman, komplek pemakaman Ma`la, Mekkah, Arab Saudi memang dipenuhi oleh jemaat haji. Agus yang saat itu mengangkat keranda Maimoen mengaku pontang-panting saking banyaknya jemaat berdesakan. Ia baru menyadari kehadiran Rizieq saat prosesi pemakaman selesai dilakukan. Menurut Agus Rizieq membacakan doa dengan suara lantang di tengah kerumunan jamaah.

Rizieq Shihab, kata dia, membacakan talqin tanpa diminta. Sedangkan dalam tradisi NU, seorang Kiai besar seperti Maimoen alias Mbah Moen, jarang dibacakan talqin. Walaupun ditalqin, itu dilakukan oleh seorang kiai yang berada setingkat dengan kiai yang wafat tersebut.

"Sebenarnya ini sangat tidak etis dan terlalu berani, dan su`ul adab (tak etis) apalagi talqinnya model reguler," ujar Agus.

Di hari yang sama dengan pernyataan Agus, anak dan menantu Maimoen Zubair mengunjungi Rizieq di rumahnya di Mekkah. Munarman pun menyindir Agus seharusnya bertobat lantaran sebelumnya melontarkan pernyataan yang dianggapnya menyudutkan Rizieq.

"Makanya pihak-pihak yang memfitnah Habib Rizieq serobot doa mestinya tobat dari perilaku suka memfitnah, menghasut, dan mengadu domba serta membuat hoaks," kata Munarman.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar