Apa Istimewanya Ahok di Mata PDIP?

Jum'at, 09/08/2019 10:27 WIB
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok. (Foto: YouTube/Suara.com)

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok. (Foto: YouTube/Suara.com)

Jakarta, law-justice.co - Kongres V PDI Perjuangan di Bali diwarnai dengan munculnya nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sosok eks Gubernur DKI Jakarta ini disebut khusus dalam pembukaan kongres oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Kamis (8/8/2019).

Petinggi PDIP pun lantas menjelaskan soal kesetiaan dan alasan mengapa Ahok `spesial`.

"Tetapi bahwa kami mendukung dan kemudian tidak berhasil pun Pak Ahok memenangkan pada saat itu karena ada proses-proses yang juga berkaitan dengan hukum, berkaitan dengan SARA, itu yang dianggap oleh banyak pihak di luar, tidak menjadikan kami menjadi lupa bahwa beliau itu juga adalah bagian dari kita. Dan sekarang apalagi beliau adalah kader PDI Perjuangan," ungkap Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Eriko Sotarduga pada Kamis (8/8/2019) seperti dilansir Detik.com.

Eriko pun menambahkan, Megawati juga mengingatkan soal esensi perbedaan serta masalah politik identitas dan radikalisme. Megawati, menurut Eriko, juga mengingatkan mengenai prinsip saling menghormati dan toleransi.

"Dalam hal ini, Ibu mau mengingatkan, di tengah esensi pelbagai perbedaan, di tengah sekarang problem radikalisme ya, problem politik identitas, kita tidak boleh mengabaikan yang namanya prinsip kita saling menghargai, saling bertoleran, saling menghormati," ujarnya.

Eriko menyebut Ahok adalah bagian dari PDIP. Karena itulah, kata Eriko, PDIP tidak pernah meninggalkan Ahok.

"Nah ini beliau, Ahok itu, yang disebut BTP, BCP ya, Basuki Cahaya Purnama itu adalah bagian dari PDI Perjuangan. Dan kita tidak pernah meninggalkan beliau, dan tidak pernah mau mengatakan bahwa karena ada hal seperti itu, dia bukan bagian kita. Nah, itu yang ingin ditunjukkan oleh Ketua Umum kami," ungkap Eriko.

Kendati seperti dilansir dari Detik.com, Eriko menyebut Ahok belum berencana untuk kembali terjun ke dunia politik. Menurutnya, Ahok ingin menjadi profesional dan membuka lembar baru selepas dari tahanan.

"Beliau kan baru memulai kehidupannya kembali setelah keluar dari tahanan. Itu yang beliau inginkan. Apakah beliau ada rencana politik? Belum ada. Karena saya dampingi beliau waktu bertemu dengan Ibu Mega, tidak ada," tutur Eriko.

Ia meminta pilihan Ahok yang ingin menata kembali kehidupan pribadi dan keluarganya itu untuk dihargai. Eriko menilai keputusan Ahok untuk kembali memperjuangkan hidup setelah bebas dari tahanan adalah sesuatu yang luar biasa.

"Bahkan, apa yang beliau janjikan dulu kepada pribadi-pribadi juga dia penuhi dengan segala keterbatasannya sekarang. Beliau kan sudah tidak lagi gubernur. Tapi beliau ingin bekerja untuk masyarakat banyak," ujarnya.

"Jadi biarlah kita berikan kesempatan beliau, PDI Perjuangan memberi kesempatan pada beliau untuk menata kehidupannya dulu. Soal nanti politik atau apa, nantilah. Tanyakan lah pada beliau. Dan tentunya PDI Perjuangan ini kan sudah bersama-sama beliau dan tentunya akan konsisten seperti itu juga," lanjut dia.

Sebelumnya, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyapa sejumlah pihak dalam sambutan pembukaan kongres PDIP 2019 di Bali. Dia melemparkan sapaan secara khusus kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, lengkap dengan `sindiran` mengapa harus berganti nama.

"Ini ada kader PDIP. Namanya BCP. Basuki Cahaya Purnama. Terkenal namanya Ahok," kata Megawati dalam sambutannya di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Kamis (8/8/2019).

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar