Startup Unicorn Ini Dinilai Mau Bangkrut

Selasa, 06/08/2019 17:29 WIB
Ilustrasi Unicorn (Productmanagerclub.com)

Ilustrasi Unicorn (Productmanagerclub.com)

Jakarta, law-justice.co - Meski telah berstatus unicorn, yakni startup dengan valuasi sedikitnya USD 1 miliar, tidak menjamin perusahaan menjadi langgeng. Ini yang terjadi terhadap Tink Labs yang berasal dari Hong Kong yang dicurigai akan mengalami kebangkrutan.

Melansir Detik.com, dan Dealstreet Asia, Tink Labs diam-diam melakukan PHK hampir semua karyawannya. Kemudian mereka berhenti beroperasi di beberapa negara.

Untuk diketahui, perusahaan ini didirikan pada 2012 oleh pemuda bernama Terrence Kwok, Tink Labs menyediakan smartphone yang disebut Handy di berbagai kamar hotel di seluruh dunia, yang bebas digunakan para tamu. Ponsel itu bisa dipakai pihak hotel sebagai sarana promosi.

Pada saat peluncurannya, Tink Labs menargetkan smartphone itu akan tersedia di sejuta kamar pada tahun 2018. Mereka pun menarik investor kelas kakap seperti SoftBank dan Foxconn.

Tink Labs pada masa puncaknya pernah menembus valuasi USD 1,5 miliar. Tapi tampaknya, model bisnis mereka tidak berhasil sehingga kini tertatih-tatih.

"Karena perubahan operasional, Tink Labs tidak akan lagi mensuplai smartphone Handy di wilayah Anda," tulis bocoran email pada klien hotel di Maroko dan Thailand.

Smartphone Handy masih akan dioperasikan di hotel di Hong Kong, Singapura dan Inggris, tapi melalui perusahaan terpisah bernama Blockone Limited. Ketika dikonfirmasi, Kwok sang pendiri tidak mau banyak berkomentar kecuali bahwa perusahaannya sedang dalam tahap rekstrukturisasi.

"Kami akan memastikan karyawan yang terimbas perubahan itu akan menerima pembayaran menurut aturan," kata dia mengenai para pegawai yang dipecat.

(Regi Yanuar Widhia Dinnata\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar