Ganja Picu Kebodohan Bukan Kematian

Jum'at, 02/08/2019 21:01 WIB
Tanaman ganja (Okezone)

Tanaman ganja (Okezone)

Jakarta, law-justice.co - Kepala Pusat Laboratorium Narkotika Badan Narkotika Nasional (BNN), Brigjen Pol. Mufti Djusnir mengatakan seorang pengguna ganja tidak akan meregang nyawa saat menyalahgunakan bahan narkotika itu, tetapi berpotensi besar untuk menjadi bodoh.

"Dengan diikatnya gelembung oksigen oleh tetrahydrocannabinol THC (zat dalam ganja), sel otak menjadi mati. (Sel) yang mati tidak bisa diperbaiki dan hanya sisanya yang bisa dipakai. Kalau berkelanjutan memakai ganja, sel mati semakin banyak," ujar Mufti, Rabu (31/7/2019).

Melansir AyoBandung.com dan WebMD, Kamis (1/8/2019), Mufti mengatakan otak manusia mempunyai gelembung udara yang berisi oksigen. Semakin banyak oksigen di dalam otak, seseorang akan semakin pintar. Begitupula sebaliknya.

Pendapat senada juga diungkapkan ahli medis University of Pennsylvania Perelman School of Medicine Marcel Bonn-Miller. Bonn-Miller menyampaikan ganja dapat mengganggu kecerdasan intelektual dan fungsi mental remaja karena perkembangan otak pada rentang usia remaja masih terus berkembang.

Penggunaan ganja juga memiliki sederet efek negatif antara lain seperti depresi, halusinasi, detak jantung menjadi cepat, tekanan darah rendah, dan mempengaruhi penilaian serta koordinasi seseorang.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar