Sedang Hamil, Pejuang ISIS Asal Indonesia Tewas di Kamp Suriah

Kamis, 01/08/2019 20:47 WIB
Kondisi di salah satu kamp pengungsian ISIS (Breakingnews.co.id)

Kondisi di salah satu kamp pengungsian ISIS (Breakingnews.co.id)

Jakarta, law-justice.co - Jenazah perempuan pejuang ISIS yang diduga berkewarganegaraan Indonesia meninggal di kamp pengungsi Al-Hol, Suriah karena dianiaya oleh anggota ISIS yang lainnya.

Menurut laporan kantor berita Kurdi, Hawar News Agency yang dikutip oleh Detik.com, jenazah pertama kali ditemukan oleh petugas kamp pengungsi Al-Hol, Suriah.

Perempuan yang disebutkan sebagai "salah satu petempur ISIS" bernama "Sodermini" (Sudarmini) ini tengah "mengandung enam bulan dan dipukul serta disiksa dan ditemukan memar di tubuhnya".

"Dia meninggal akibat (tindak) kekerasan," tulis kantor berita tersebut mengutip hasil pemeriksaan dokter forensik.

Sementara itu, Yudha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri mengatakan, "masih melakukan verifikasi kewarganegaraan apakah benar yang bersangkutan warga negara Indonesia".

Kantor berita Hawar menyatakan identitas lain yang didapat terkait Sodermini adalah, ayahnya bernama Sardi dan ibunya bernama Nasia, berumur sekitar 30-an dan "ibu dari tiga anak".

Motif dari pembunuhan ini masih belum jelas.

Kasus kekerasan antara para petempur ISIS sering terjadi di kamp Al-Hol, yang menampung ribuan keluarga pejuang asing ISIS, menurut kantor berita Hawar.

Al-Hol terletak di Suriah barat laut dan berada di bawah administrasi Kurdi.

Semacam bom waktu

Pengamat mengatakan kamp ini menjadi "semacam bom waktu" karena sangat rawan kekerasan.

Melansir dari BBC Indonesia, Pejabat Kurdi, Mustafa Bali, menyatakan bahwa ia menyaksikan setidaknya "puluhan WNI" yang berada di kamp itu.

Warga Indonesia ini sebelumnya berada di Baghuz, kantong terakhir kelompok ISIS, yang direbut oleh Pasukan Demokratis Suriah, SDF pimpinan suku Kurdi pada awal tahun ini.

Salah seorang warga Indonesia, Maryam, menyebut berasal dari Bandung, Jawa Barat dan menyatakan "ingin pulang ke Indonesia".

Bersama empat anaknya, Maryam ditemui di Al-Hol pada pekan pertama bulan Maret oleh Afshin Ismaeli, seorang wartawan lepas.

"Saya dengan empat anak dan keluar dari Baghuz ... kami ingin pulang ke negara asal kami, ke Indonesia," kata Maryam dalam rekaman video yang dibuat Afsin.

Menurut salah seorang pejabat Kurdi seperti dikutip kantor berita AFP, lebih dari 9.000 keluarga pendukung ISIS yang berasal dari luar negeri ditampung di kamp Al-Hol.

Kamp ini dibangun untuk sekitar 20.000 orang, namun saat ini menampung lebih dari 70.000 orang.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar