Aktivis Greta Thunberg Lintasi Atlantik Kampanye Krisis Iklim

Selasa, 30/07/2019 19:28 WIB
Malizia II, perahu yang bakal digunakan Greta Thunberg. (Foto: twitter Greta Thunberg)

Malizia II, perahu yang bakal digunakan Greta Thunberg. (Foto: twitter Greta Thunberg)

Jakarta, law-justice.co - Setelah aksi mogok sekolah--yang menarik banyak perhatian publik--untuk kampanye krisis iklim, aktivis remaja Greta Thunderg kembali muncul dengan gagasan baru. Aktivis iklim Swedia ini menerima ajakan berlayar melintasi Samudera Atlantik dengan menumpang perahu layar untuk menghadiri dua konferensi iklim utama.

Remaja usia 16 tahun tersebut akan melakukan perjalanan menumpang Malizia II, perahu layar berukuran 18 meter berkecepatan tinggi yang dirancang untuk balapan di seluruh dunia.

"Kami akan berlayar melintasi Samudra Atlantik dari Inggris ke New York pada pertengahan Agustus," demikian Greta Thunberg dalam cuitan di akun Twitternya seperti dilansir Detik.com pada Selasa (30/7/2019).

Thunberg menolak untuk naik pesawat karena dampak lingkungan yang diakibatkan dari perjalanan udara. Melalui unggahan di Facebook, Tim Malizia mengatakan mereka "merasa terhormat untuk berlayar bebas emisi bersama Greta Thunberg untuk melintasi Atlantik".

Thunberg sebelumnya mengatakan bahwa dia ingin menghadiri KTT tentang Perubahan Iklim PBB di New York pada 23 September, tetapi sedang mencari tahu bagaimana mencapai lokasi itu tanpa naik pesawat atau naik kapal pesiar--mengingat emisi yang sama tingginya.

Badai juga kerap kali menghalangi para pelaut dalam perjalanan trans-Atlantik pada bulan Agustus.

"Naik perahu ke Amerika Utara pada dasarnya tidak mungkin," kata Thunberg suatu kali kepada kantor berita Associated Press.

Sekarang, remaja berusia 16 tahun itu akan dapat menghadiri konferensi di New York. Dia kemudian akan melakukan perjalanan dengan moda transportasi rendah karbon ke arah selatan, yaitu ke Konferensi Perubahan Iklim Santiago tahunan pada Desember.

Malizia II merupakan dirancang untuk berkompetisi dalam lomba perahu layar keliling dunia (Vendee Globe race) 2016-2017. Perahu berteknologi tinggi ini menghasilkan listrik melalui panel surya dan turbin bawah laut.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar