BPPT: Pantai Cilacap sampai Jawa Timur Terancam Tsunami 20 Meter

Kamis, 18/07/2019 10:51 WIB
Ilustrasi Tsunami (ECOHZ)

Ilustrasi Tsunami (ECOHZ)

Yogyakarta, law-justice.co - Pantai yang berada di Cilacap, Yogyakarta, sampai Jawa Timur berpotensi terkena tsunami setinggi 20 meter jika terjadi gempa berkekuatan 8,8 magnitudo.

Menurut perkiraan gempa dengan kekuatan demikian mungkin bisa saja terjadi, akan tetapi kapan gempa itu datang tidak bisa diprediksi. Jika Tsunami itu benar terjadi maka dapat menyapu apa saja yang berada sejauh 4 km dari bibir pantai.

Hal itu diperkirakan oleh permodelan yang dibuat oleh Pakar Tsunami dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko.

Melansir dari Suara.com, permodelan Widjo Kongko itu menyatakan selatan pesisir Pulau Jawa berpotensi diguncang gempa bumi 8,8 magnitudo. Sebab ada segmen-segmen megathrust di sepanjang selatan Jawa.

Segmen-segmen megathrust itu membentang di sepanjang selatan Jawa hingga ke Sumba di sisi timur dan di selatan Selat Sunda. Gelombang tsunami akan tiba dalam waktu sekitar 30 menit usai terjadi gempa besar.

Daerah yang berpotensi terkena dampak gelombang tsunami jika terjadi gempa megathrust di selatan Jawa khususnya di selatan DIY cukup panjang yaitu dari Cilacap hingga ke Jawa Timur.

Berdasarkan catatan, gempa besar di selatan Pulau Jawa yang menimbulkan gelombang tsunami pernah terjadi pada 1994 di Banyuwangi dengan magnitudo 7 dan pada 2006 yang menyebabkan tsunami di Pangandaran akibat gempa 6,8 SR.

“Untuk gempa 1994, tidak ada catatan terjadi tsunami di DIY. Tetapi pada 2006 ada catatan terjadi tsunami di selatan DIY tetapi jangkauannya tidak melebihi Gumuk Pasir di Parang Kusumo,” katanya di Yogyakarta, Rabu (17/7/2019).

Meskipun demikian, berdasarkan penelitian yang dilakukan diyakini pernah terjadi gempa megathrust di selatan Pulau Jawa dengan kekuatan 9 magnitudo.

“Umur radioaktif dari unsur-unsur yang kami temukan di Lebak Banten dan Bali memiliki umur yang sama. Artinya, pernah ada tsunami di selatan Jawa yang disebabkan gempa dengan magnitudo besar,” katanya.

(Regi Yanuar Widhia Dinnata\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar