Siapa Kepala Daerah yang Disindir JK Sibuk Studi Banding?

Jum'at, 12/07/2019 13:30 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (Foto: Akurat.co)

Wakil Presiden Jusuf Kalla (Foto: Akurat.co)

Jakarta, law-justice.co - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) secara terang-terangan menyindir kepala daerah yang sibuk studi banding ke berbagai negara di dunia. Meski sudah melakukan kunjungan kerja ke berbagai negara, tapi ia belum menerapkan hasil studinya tersebut di kota yang dipimpinnya.

“Jangan hanya kita studi banding ke Singapura, Tokyo atau ke mana saja, tapi tidak melaksanakannya [hasil studi banding] dengan baik,” kata Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden Jakarta, Jumat (12/7/2019).

Menurut JK, untuk studi banding para pemimpin daerah sebaiknya ke kota-kota di Indonesia yang sudah terbukti berhasil menerapkan pembangunan kota cerdas.

“Studi banding ke kota lain [di Indonesia saja], Surabaya bersih atau Tangerang baik, ya studi banding ke situ. Singapura [atau negara lain] terlalu jauh. Dan lebih murah kalau studi banding [di Surabaya saja],” katanya seperti dikutip dari Bisnis.com.

Jusuf Kalla menyebut memanfaatkan teknologi dalam membangun kota merupakan sebuah kebutuhan. Untuk kota-kota yang menjadi psat urbanisasi, teknologi dibutuhkan untuk mempercepat pelayanan pada masyarakat termasuk memberikan kemudahan. Sedangkan, untuk kota dengan basis pertumbuhan adalah pertanian maka teknologi yang dimanfaatkan adalah pengganti tenaga manusia dengan mekanisasi pertanian.

“Karena itu dua-duanya [penggunaan teknologi di kota industri dan kota pertanian] nanti seimbang. Akibat berkurangnya tenaga kerja di desa nanti dan sekarang, maka desa akan mekanisasi. Sebaliknya di kota, untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang tinggi, maka layanan harus lebih cepat dan lebih baik,” katanya.

Lebih lanjut, Jusuf Kalla menambahkan saat ini Indonesia membutuhkan lebih banyak orang-orang yang mau bekerja untuk memajukan negara ini, tapi saat ini, banyak eleman bangsa yang lebih sibuk berbicara.

Sindir Anies Baswedan?

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kerap melakukan studi banding ke berbagai negara seperti Maroko, Tokyo, Turki, dan lain-lain. Bahkan baru-baru ini Anies menjadi pembicara di acara berskala internasional di Kolombia selama satu pekan. Adapun setelah dari Kolombia, Anies langsung berangkat kembali ke Amerika Serikat.

Selama Anies pergi, Sekda DKI Saefullah yang menggantikan semua peran gubernur sebagai pelaksana harian (PLH).

Sementara itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Gembong Warsono menyayangkan lawatan Anies ke luar negeri. Ia menyebut tugas Saefullah sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) sudah berat. Terlebih harus ditambah dengan tanggung jawab tugas gubernur.
 
"Sekda beban (tugas)nya berat ditambah masalah Jakarta yang rumit," kata Gembong seperti dikutip dari Medcom.id, Kamis (11/7/2019).

Gembong tak yakin dua tugas dan tanggung jawab dikerjakan satu orang bisa maksimal. Meski begitu, lanjutnya, keputusan Anies ke luar negeri adalah masalah prioritas.

"Ini soal pilihan, bukan baik atau tidak baik, tapi prioritas," pungkasnya.

(Regi Yanuar Widhia Dinnata\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar