Inilah Sosok Polisi Paling Jujur dan Tak Bisa Disuap Di Indonesia

Selasa, 09/07/2019 10:24 WIB
Hoegeng (Republika)

Hoegeng (Republika)

Jakarta, law-justice.co - Dalam buku Menguak Misteri Sejarah, diceritakan bahwa mantan Presiden RI, Abdurrachman Wahid pernah mengatakan, hanya ada dua polisi paling jujur dan tak bisa disuap di Indonesia. Yaitu polisi tidur, dan Hoegeng.

Hoegeng lahir pada 14 Oktober 1921 di Pekalongan, Jawa Tengah, dengan nama asli Iman Santoso. Ia lulus dari sekolah kepolisian di tahun 1952 dan pertama kali ditempatkan sebagai polisi di Jawa Timur.

Tidak lama, ia ditugaskan ke Sumatera Utara sebagai Kepala Reskrim. Saat ia bertugas, daerah Sumatera Utara sedang marak penyelundupan barang ilegal, termasuk barang yang dilarang oleh pemerintah.

Ada kejadian menarik ketika Hoegeng pertama kali bertugas di Sumatera Utara. Setibanya di sana, ia diberi sebuah rumah pribadi dan mobil oleh beberapa bandar perjudian di sana.


Hoegeng

Para bandar menamakannya sebagai ‘ucapan selamat datang’. Alih-alih menerima pemberian tersebut, dengan tegas Hoegeng menolak dan memilih menginap di hotel sampai ia mendapatkan rumah dinas.

Berbagai cara terus dilakukan oleh para mafia perjudian untuk menyuap Hoegeng. Seperti rumah dinasnya yang telah diisi beragam perabotan mewah.

Tanpa berpikir panjang, Hoegeng langsung meletakkan seluruh perabotan itu di pinggir jalan depan rumahnya. Alhasil kota Medan gempar, karena ada seorang polisi yang tidak dapat disuap.

Setelah dinas di Medan, Hoegeng ditugaskan ke Jakarta sebagai Kepala Jawatan Imigrasi. Sebelumnya ia menutup usaha toko bunga yang sempat dijalankan oleh istrinya di Jl. Cikini. Ada kekhawatiran, orang-orang yang berurusan dengan imigrasi sengaja memborong bunga di tokonya untuk mempermudah urusan mereka.

Atas usulan Sultan Hamengkubuwono IX, pada tahun 1965, Hoegeng diangkat menjadi Menteri Iuran Negara kabinet Seratus Menteri. Tiga tahun berselang, ia menduduki jabatan panglima angkatan kepolisian.

Hoegeng terlahir dari keluarga jaksa. Ayahnya, Sukario Hatmodjo sempat menjabat sebagai kepala kejaksaan di Pekalongan. Pendirian Hoegeng sebagai polisi paling jujur dan adil rupanya menurun dari sang ayah.

Karena itu orang-orang dekatnya mengatakan bahwa salah satu prinsip yang dianut oleh Hoegeng adalah memegang teguh kehormatan. Tidak merusak nama baik dengan perbuatan yang mencemarkan. (Male/Gumilang)

(Tim Liputan News\Editor)

Share:
Tags:




Berita Terkait

Komentar