PDIP Klaim Tidak Minta-Minta Kursi Menteri

Sabtu, 06/07/2019 18:55 WIB
 Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri

Jakarta, law-justice.co - Politisi PDI Perjuangan Zuhairi Misrawi mengklaim partainya tidak akan meminta-minta jatah kursi Kabinet Kerja Jilid II kepada Presiden terpilih Joko Widodo. Partai menilai Presiden sendiri yang memiliki hak secara prerogatif untuk menentukan pilihan menterinya.

"Ini merupakan salah satu concern PDI Perjuangan dalam menghadapi tantangan ke depan," kata Politisi PDI Perjuangan Zuhairi Misrawi pada diskusi "Polemik: Ribut Rebut Kursi Menteri" yang diselenggarakan sebuah radio swasta di Jakarta, Sabtu (6/7/2019).

Menurut Zuhairi, perjalanan bangsa Indonesia dan dinamika jatuh bangunnya bangsa Indonesia, harus dilihat secara konprehensif sehingga untuk menjaga persatuan bangsa dan keutuhan negara Indonesia, maka Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia harus terus membumi.

"Seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, harus betul-betul kokoh. Pancasila harus terus hidup dan menjadi jalan hidup bagi bangsa Indonesia," kata caleg PDI Perjuangan dari daerah pemilihan DKI Jakarta II ini.

Zuhairi menegaskan, dalam Nawacita kedua yang merupakan visi misi Presiden terpilih Joko Widodo untuk pemerintahannya adalah pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Membangun Indonesia menjadi kuat, adalah membangun SDM berkualitas," katanya.

Karena itu, kata dia, kabinet pada pemerintahan Presiden Joko Widodo pada periode kedua harus betul-betul kabinet yang dapat membangun SDM untuk menyikapi tantangan zaman.

Kemudian, soal rekonsiliasi, menurut Zuhairi, bangsa Indonesia jiwanya adalah gotong-royong dan persatuan. Karena itu kata dia, PDI Perjuangan mengapresiasi elemen bangsa yang memiliki tekad untuk bangun kebersamaan, gotong-royong dan persatuan bangsa.

"Bangsa Indonesia sulit untuk maju jika masyarakatnya belum duduk bersama, bersatu dan bersama-sama membangun bangsa," katanya seperti dikutip dari Antara.

Dia mengingatkan, seluruh elemen bangsa Indonesia harus memiliki pemikiran untuk bersama-sama membangun bangsa.

"Untuk kemaslahatan bangsa. Jangan mewarisi generasi penerus dengan konflik-konflik, tapi warisi dengan persatuan bangsa dan semangat gotong-royong," katanya.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar